Mohon tunggu...
Lilis Tiana Wijayanti
Lilis Tiana Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi IAIN Jember

Selalu semangat dalam mencapai sebuah tujuan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Tokoh Pemikiran Filsafat Pendidikan Progresivisme

6 Mei 2020   15:23 Diperbarui: 21 Juni 2021   02:09 2650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Tokoh Pemikiran Filsafat Pendidikan Progresivisme (unsplash/alex-block)

C. Tokoh-Tokoh Pemikiran Filsafat Pendidikan Progresivisme

1. William James

William James adalah salah satu tokoh pemikiran filsafat pendidikan progresivisme yang lahir pada tahun 1842 dan meninggal pada tahun 1910. William James juga pendiri pragmatisme.

William James berpendapat bahwa sebuah fungsi otak dan pikiran yang dipelajari sebagai bagian mata pelajaran pokok dan ilmu pengetahuan alam. 

William James juga memiliki karang buku yang berjudul Principle Of Psychology, dimana buku tersebut diterbitkan pada tahun 1890 yang berisi tentang sebuah ide-ide.

2. John Dewey

John Dewey adalah salah satu tokoh pemikiran filsafat pendidikan progresivisme yang lahir di Burlington Vermouth (Amerika) pada tahun 1859 dan menetap Burlington Vermouth sampai lulus sekolah menengah. 

John Dewey ini sekolah diperguruan tinggi John Hopskin dengan mengambil jurusan Filsafat dan Psikologi. John Dewey ini tidak hanya ahli di filsafat saja akan tetapi juga ahli diberbagai bidang seperti bidang ekonomi, hukum, antropologi, teori politik dan ilmu jiwa. 

John Dewey juga menyumbangkan pendapatnya tentang kekuatan intelektual yang dapat menggerakkan sebuah perkembangan progresivisme. 

John Dewey berpendapat bahwa sekolah merupakan sebuah lingkungan masyarakat kecil dan cerminan bagi dirinya. Dalam konteks pendidikan progresivisme, John Dewey berpendapat bahwa sebuah pendidikan itu menghendaki adanya suatu filsafat pendidikan yang berlandasan pada filsafat pengalaman.

John Dewey ini menganggap adanya kesatuan rangkaian pengalaman. Kesatuan rangkaian pengalaman dalam pendidikan dibagi menjadi dua yaitu:
a. Hubungan kelanjutan diantara individu dan masyarakat
b. Hubungan kelanjutan diantara fikiran dan benda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun