Ular oh ular kenape kau makan katak?
Macem mane aku tak makan, memang makanan aku
Memang makanan aku. Betul betul betul
Teman-teman pasti tahu betul kan dengan potongan lirik di atas. Untuk yang suka nonton Upin & Ipin pasti sudah tahu ya. Kali ini aku mau memberikan cerita fabel tentang "Keserakahan membawa Petaka". Penasaran gak? Kalau begitu, yuk langsung baca aja ceritanya di bawah
Pada suatu pagi yang cerah di pinggir sungai dekat hutan hiduplah seorang Ular besar. Ular tersebut baru saja terbangun dari tidurnya yang pulas selama seminggu karena kekenyangan memakan daging. Tiba-tiba Ular pun merasakan perutnya sangat lapar.
"Aduh... aku lapar sekali. Aku harus ke sawah untuk mencari katak sebagai sarapan ku". Pikir sang Ular seraya bergegas pergi ke sawah.
Setelah lama menunggu mangsa akhirnya ada seekor Katak meloncat ke arahnya. Dia pun langsung membuka mulutnya untuk segera memangsa Katak tersebut.
"Tunggu Ular, kumohon jangan makan aku. Lihat saja tubuhku begitu kecil. Kalau kau memakan ku, kau tidak akan kenyang." Kata sang Katak.
"Tapi tidak perlu khawatir Ular, tadi aku melihat seekor Bebek di tengah sawah. Mungkin dengan kau memangsa Bebek itu akan cukup membuatmu kenyang". Ucap sang Katak lagi.
Tidak perlu menunggu waktu lama, Ular pun langsung pergi ke tengah sawah untuk mencari sang Bebek.
***
Dari kejauhan sang Ular melihat seekor Bebek sedang berjalan-jalan sambil mencari makanan. Tanpa pikir panjang Ular pun langsung menyerang sang Bebek di antara tanaman padi. Ah tapi itu tidak berhasil karena sang Bebek sempat menghindari serangan Ular. Namun, seketika Bebek pun terpojok kebingungan tidak bisa lari dari Ular.
"Mau lari ke mana kau Bebek? Sekarang kau tidak akan bisa ke mana-mana lagi. Sebentar lagi kau akan ku santap. Hahaha..." Kata sang Ular dengan sangat girang.
"Ampun ular tolong jangan makan Aku. Tubuhku begitu kecil untuk kau santap. Kalau pun aku terlihat gemuk, itu hanya karena tubuhku diselimuti bulu yang lebat." Kata sang Bebek dengan ketakutan.
"Tapi jika kau ingin memakan daging lebih besar, aku tadi melihat Domba ada di tepi sawah. Mungkin itu akan cukup mengenyangkan perutmu selama dua hari." Kata sang Bebek lagi.
Ular pun tentu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia pun langsung pergi meninggalkan Bebek sendirian untuk mencari sang Domba.
***
Ternyata benar, Ular pun melihat seekor Domba di tepi sawah sedang memakan rumput. Dan Ular pun langsung saja menghampiri Domba tersebut.
"Hei Domba, bersiaplah untuk menjadi santapan ku. Hahaha..." Kata sang Ular.
Seketika Domba pun kaget melihat ke belakang melihat Ular yang akan memangsanya.
"Tolong jangan makan aku Ular, aku mohon. Aku tahu dimana kau bisa memakan daging yang jauh lebih besar dari tubuhku ini". Bujuk sang Domba.
Seketika Ular pun lebih bernafsu apa yang baru dikatakan oleh Domba.
"Daging apa itu?" Kata sang Ular.
"Itu adalah daging kawanan Sapi. Kau akan menemukannya jika kau pergi ke padang rumput di sana". Jawab sang Domba.
Tidak lama kemudian, Ular pun pergi dengan sangat bernafsu meninggalkan Domba untuk mencari Kawanan Sapi.
***
Setelah Ular berjalan menuju padang rumput, akhirnya dia pun menemukan kawanan Sapi yang begitu banyak. Dia melihat banyak Sapi dewasa yang begitu besar sedang memakan rumpu.
"Waw benar kata Domba, besar sekali Sapi di sana. Daging sebesar dan sebanyak itu pasti cukup untuk mengenyangkan perutku selama sebulan". Pikir sang Ular.
Lalu Ular pun langsung pergi mendekati ke arah Sapi.
"Heh Sapi bodoh dan gemuk, kemarilah! Aku sudah tidak sabar untuk menyantap mu." Kata sang Ular dengan angkuh.
"Apa? Apa aku tidak salah dengar, kau ingin memakan kami? Baiklah, tapi coba untuk makan ini dulu". Kata sang Sapi sambil kawanan Sapi menginjak-injak kepala sang Ular. Ular pun tidak bisa bergerak karena tubuhnya merasa sakit diinjak oleh kawanan Sapi hingga akhirnya Ular itu pun tidak sadarkan diri.
Tidak lama kemudian kawanan Sapi itu meninggalkan Ular yang tergeletak di tanah tak berdaya. Dan badan Ular itu pun dipatuki oleh kawanan burung  gagak sebagai sarapannya
The end
Nah itu dia tadi teman-teman cerita fabel Keserakahan membawa petaka. Pesan moral terkandung di dalam cerita ini adalah sifat serakah hanya akan menyia-nyiakan kesempatan yang bisa kita dapatkan. Bahkan sifat serakah hanya akan membawa kerugian bagi diri kita di masa akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H