Berikut beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada industri hiburan Korea Selatan jika keadaan darurat militer belum dibatalkan:
1. Produksi dan Distribusi Terhambat: Produksi film, serial, dan acara televisi akan terganggu karena lokasi syuting yang terbatas atau aturan jam malam.
2. Pembatalan Acara Langsung: Konser, festival, dan pertunjukan teater kemungkinan besar akan dibatalkan karena larangan berkumpul dalam jumlah besar.
Acara hiburan akhir tahun yang populer di stasiun TV Korea Selatan seperti KBS Gayo Daechukje, SBS Gayo Daejeon, dan MBC Gayo Daejejeon kemungkinan besar akan dibatalkan.Â
Selain itu, konser-konser artis K-Pop yang sudah dijadwalkan juga berisiko dibatalkan jika status darurat militer tetap diberlakukan.
3. Sensor dan Kontrol Konten: Pihak berwenang mungkin akan memberlakukan sensor ketat terhadap konten hiburan, terutama yang dianggap sensitif atau berpotensi memicu kerusuhan.
4. Kerugian Ekonomi: Industri hiburan, yang sangat bergantung pada partisipasi publik, akan mengalami kerugian finansial besar selama masa darurat militer.
Dampak darurat militer di beberapa Negara
Di beberapa negara, penerapan darurat militer telah berdampak signifikan. Misalnya, di Filipina pada era Ferdinand Marcos, darurat militer menyebabkan pembatasan kebebasan pers dan hiburan. Di sisi lain, negara-negara seperti Thailand menggunakan darurat militer untuk mengontrol situasi politik, meskipun sering memengaruhi kegiatan budaya dan sosial.
Darurat militer mungkin diperlukan ketika kondisi negara berada di ambang kegentingan, tetapi dampaknya terhadap berbagai lini masyarakat tidak bisa dianggap enteng. Terutama bagi industri hiburan, situasi ini bisa menghentikan kreativitas dan membatasi akses masyarakat terhadap hiburan yang sering menjadi pelipur lara di masa sulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H