2. Apresiasi pencapaian yang telah diraihÂ
Selain mengenali diri sendiri, mengapreasi pencapaian yang telah dicapai juga merupakan salah satu upaya untuk membantu para fresh graduate lepas dari post-graduate syndrome. Dengan mengapresiasi achievement yang telah diraih, seseorang akan semakin menghargai dirinya sendiri dan mengetahui value dari dirinya.Â
Apresiasi ini dapat dilakukan dengan cara menuliskan berbagai prestasi yang telah diraih baik yang bersifat personal maupun profesional.
3. Mendatangi tenaga kesehatan profesional untuk meminta bantuan
Tidak semua orang dapat mengatasi masalahnya sendiri dan kemudian membutuhkan bantuan. Jika kondisi post-graduate syndrome ini dirasa sulit untuk diatasi, para fresh graduate dapat mendatangi para tenaga kesehatan profesional seperti psikolog untuk meminta bantuan.Â
Hal ini tentunya harus dibarengi dengan kualitas dan kuantitas yang mumpuni dari para tenaga kesehatan profesional agar para fresh graduate yang mendatangi para tenaga kesehatan profesional tersebut dapat mengatasi masalah yang mereka miliki.
Selain itu, penyebaran tenaga kesehatan profesional juga harus dilakukan secara merata. Hal ini harus dilakukan agar para fresh graduate dan orang lain yang membutuhkan akses tenaga kesehatan profesional dapat menjangkaunya dengan lebih mudah.Â
Penempatan para psikolog dan psikiater di klinik atau puskesmas di berbagai daerah sekiranya akan mampu meringankan beban mereka yang membutuhkan bantuan dari para tenaga kesehatan profesional ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H