Jika kamu mengikuti hal viral yang sedang dibicarakan di media sosial saat ini, kamu pasti sudah familiar dengan boneka Labubu. Boneka Labubu sendiri merupakan boneka peri dengan perawakan seperti monster yang diproduksi oleh Pop Mart. Tampilan dari boneka ini adalah bulunya yang berwana-warni disertai telinga panjang, gigi runcing, dan senyum yang terkesan nakal.
Lantas, apa yang membuat boneka ini tiba-tiba ramai dibicarakan dan viral? Diketahui, popularitas boneka ini melonjak berkat Lisa Blackpink. Boneka Labubu mulai dikenal luas setelah Lisa membagikan foto boneka miliknya di Instagram pada April 2024.Â
Sejak saat itu, boneka Labubu mulai menjadi incaran publik. Banyak orang yang mulai menjadikan boneka Labubu sebagai koleksi, hiasan, atau sekadar untuk diunggah di media sosial.
Tingginya minat banyak orang terhadap boneka Labubu membuat harganya melonjak drastis. Melansir dari Tribun Kaltim, harga boneka Labubu edisi terbatas yang ukurannya sebesar gantungan kunci dibandrol dengan harga 1-5 juta/pcs.
Meskipun demikian, hal tersebut tak memadamkan semangat orang-orang untuk mendapatkan boneka Labubu. Ini terlihat dari postingan yang dibagikan oleh akun @912*** di platform X (Twitter), yang menunjukkan orang-orang rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan boneka Labubu.
amit-amit anjir antrean labubu. pic.twitter.com/Ry3iZeKsDL
Mirip dengan fenomena cromboloni yang saat itu tiba-tiba viral dan diburu banyak orang, tren boneka Labubu ini juga dapat dikaitkan dengan efek bandwagon. Efek bandwagon sendiri mungkin bukan suatu istilah yang asing karena istilah ini sering disebutkan di berbagai media sosial.
Efek bandwagon adalah fenomena psikologis saat seseorang cenderung mengikuti tindakan atau pendapat mayoritas, hanya karena banyak orang melakukannya.Â
Meskipun pada beberapa situasi efek bandwagon ini terlihat sepele, dalam banyak kasus, efek ini bisa memberikan dampak negatif yang signifikan, terutama dalam pengambilan keputusan penting dalam hidup.Â
Saat efek bandwagon mulai memengaruhi kita, kita mungkin merasa terdorong untuk mengikuti apa yang dilakukan orang lain.