Setelah melahirkan, salah satu kegiatan yang kerap dilakukan oleh para ibu adalah memberikan ASI kepada bayinya. Meskipun kegiatan ini merupakan kegiatan alamiah yang tercipta ketika seorang ibu melahirkan anak, namun, kegiatan menyusui ini ternyata memainkan peran penting terhadap ikatan antara si ibu dan sang buah hati.
Menyusui bukan hanya sekadar proses memberikan makanan atau nutrisi penting kepada bayi, namun, proses menyusui merupakan momen penting yang membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak. Praktik menyusui memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologis, bagi keduanya.
Lebih lanjut, menurut dokter laktasi dr. Taya Hutagalung CIMI, seperti yang dikutip dari Tribunnews, pemberian ASI atau menyusui dapat mencegah bayi terkena infeksi penyakit. Hal ini karena interaksi skin to skin saat menyusui dinilai lebih higienis.
Ikatan Emosional dan Psikologis saat Menyusui
Proses menyusui menciptakan momen intim yang memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Beberapa aspek penting dari ikatan ini meliputi:
1. Â Sentuhan Kulit ke Kulit/Skin to Skin: Kontak fisik selama menyusui meningkatkan produksi hormon oksitosin pada ibu, yang dikenal sebagai "hormon cinta" atau "hormon ikatan". Oksitosin membantu ibu merasa lebih rileks dan terikat dengan bayi.
2. Â Kontak Mata: Saat menyusui, kontak mata antara ibu dan bayi membantu memperkuat hubungan emosional. Bayi belajar mengenali wajah dan ekspresi ibu, yang berkontribusi pada perkembangan sosial dan emosional mereka.
3. Â Rasa Aman dan Nyaman: Menyusui memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi, membantu menenangkan mereka dan memperkuat perasaan kedekatan dengan ibu.
Manfaat untuk Ibu
Menyusui juga memberikan manfaat fisik dan emosional bagi ibu, termasuk:
1. Â Pemulihan Pasca Melahirkan: Menyusui membantu rahim ibu kembali ke ukuran normal lebih cepat dan mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan.
2. Â Kesehatan Mental: Menyusui dapat membantu mengurangi risiko depresi pasca melahirkan dengan meningkatkan produksi hormon yang menimbulkan perasaan bahagia dan relaksasi.
3. Â Penurunan Risiko Kesehatan: Menyusui juga dikaitkan dengan penurunan risiko terkena kanker payudara dan ovarium, osteoporosis, dan penyakit jantung pada ibu.
Momen menyusui bukan hanya sekadar cara memberikan makanan kepada bayi. Ini adalah proses alami yang mendukung kesehatan fisik dan emosional ibu dan bayi, serta memperkuat ikatan emosional yang mendalam antara keduanya.Â
Melalui sentuhan kulit ke kulit, kontak mata, dan rasa aman yang ditimbulkan, menyusui memainkan peran kunci dalam membangun fondasi hubungan yang kuat dan sehat antara ibu dan anak. Dukungan yang memadai dan pemahaman tentang pentingnya menyusui dapat membantu ibu mengatasi tantangan dan memberikan yang terbaik bagi bayi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H