Mohon tunggu...
lilis ernawati
lilis ernawati Mohon Tunggu... Dosen - Saya seorang guru/dosen yang saat ini sedang aktif di grup menulis, inovasi pembelajaran dan public speaking. Saat ini sudah berhasil membuat 9 buku antologi dan aktif mengikuti lomba-lomba menulis di beberapa link

Saya mengenyam pendidikan dasar, menengah dan atas di kota kelahiran kuningan. Sedangkan pendidikan tinggi di kota garut

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bingung??

23 Juli 2024   14:05 Diperbarui: 23 Juli 2024   14:48 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bingung

Buah Pena Lilis Ernawati

Tuhan ciptakan Siang dan malamnya

Tuhan ciptakan laki-laki dan perempuannya

Tuhan ciptakan kiri dan kanannya

Tuhan ciptakan panas dan dinginnya

Semuanya berpasangan

Tapi mengapa Tuhan harus ciptakan pelaku dan korbannya?

Jika harus ada yang terluka, Jika harus ada yang tersakiti

Jika harus ada yang tertawa bahagia di atas penderitaan 

Bukankah Tuhan maha Rahman maha Rahim?

Kala penipu dan perampok berhasil menjarah korbannya

Mereka tertawa merayakan kemenangannya

di sudut lain, banyak tangis yang tumpah karena keganasannya

Namun engkau Tuhan katakan, ....JIka mereka yang tersakiti akan dibalas dengan pahala di akhirat nanti!

Lalu apa yang harus dilakukan korban?

Sumpah serapah atau ucapan syukurkah atas musibah ini?

Di satu sisi dijanjikan pahala surga, 

Namun di sisi lain kesengsaraan di depan mata

Lalu apa yang di dapatkan korban?

Kemenangan atau kekalahan?

Katanya jika kita ikhlas, maka kemenanganlah yang kita dapatkan

Sedangkan tawa pelaku, adalah kekalahan atas godaan

Bagaimana skor hitungannya?

Satu kosong untuk pelaku kejahatan karena merugi di akhirat?

Atau satu kosong untuk korban karena rugi di dunia?

Bingung?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun