Catatan hidup tak pernah terduga
Indah atau sedih, tak pernah ada yang nyana
Nanar mata memandang tanpa harapan
Titipan-Nya, tak menjadikannya amanah
Ada rupa dan harta, hanyalah sumber masalah
Tanyanya selalu penuh amarah, membuncah
Lamunan ngawang, meratapi Nasib diri
Angkara murka, teman dekatku selama ini
Hanya karena rasa takut, dosa dan neraka
Kemana asmara yang kau punya selama ini
Entahlah, dulu bertemu dan bersama karena apa
Hingga kusadari, terlambat karena tak percaya
Indahnya cinta, rekayasa, hartalah yang jadi tujuan
Lain lubuk lain ikannya, lain orang lain hatinya
Atas nama cinta, kau sungguh durjana
Nadir, sampai pada titiknya, berontak membuncah
Gagal memaknai cinta sejati, kalah karena harta
Atas nama cinta, kau sungguh pendusta
Nadir, sampai pada titiknya, berontak membuncah
Hati yang tulus ikhlas, penuh goresan, terluka
Atas nama cinta, tak pernah kalah, pasrah kepada Sang pencipta
Tak pernah ada kata terlambat, semangat untuk bangkit, kuat
Itikad baik, yakin selalu, bersama orang-orang yang sabar, Aamiin
Cilegon, Akrostik_Leje, November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H