Catatan hidup tak pernah terduga
Indah atau sedih, tak pernah ada yang nyana
Nanar mata memandang tanpa harapan
Titipan-Nya, tak menjadikannya amanah
Ada rupa dan harta, hanyalah sumber masalah
Tanyanya selalu penuh amarah, membuncah
Lamunan ngawang, meratapi Nasib diri
Angkara murka, teman dekatku selama ini
Hanya karena rasa takut, dosa dan neraka
Kemana asmara yang kau punya selama ini
Entahlah, dulu bertemu dan bersama karena apa