Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Juara Lagi, Bercerita dan Pencak Silat

14 Februari 2023   06:15 Diperbarui: 14 Februari 2023   06:25 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Mengapresiasi Siswa Berprestasi (Dokpri)

"Cakep,"

"Ada cerita dari daerah Banten

"Cakep."

"Judulnya Legenda Batu Kuwung,"

"Cakep,"

Rasya melanjutkan ceritanya dengan ekspresif sekali. Tidak lupa suara kakek-kakek sebagai pengemisnya juga dikeluarkan dengan mirip, dan suara si Orang Kaya yang dikenal dengan sebutan juragan, juga dia bisa mengolahnya sehingga perbedaan suara antara kakek-kakek dan juragan bener-bener terdengar berbeda.

Sang pengemis mendapat pengusiran dari si juragan. Padahal sang kakek sudah bilang kalau dia sudah tiga hari belum makan. Tapi sang juragan tetap tak memberikan sedikit pun rejekinya. Sampai pada suatu hari tiba-tiba sang juragan kakinya tidak bisa digerakan. 

Sudah diadakan sayembara juga tetap tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Sampai akhirnya dia meminta bantuan sama si kakek sang pengemis. Sang pengemis mau membantu tetapi dengan tiga syarat. Yaitu sang juragan harus bertapa di gunung, kedua sang juragan tidak boleh kikir, ketiga kalau sudah sembuh harus membagikan hartanya kepada pakir miskin.

Tepuk tangan dari penonton atau pemirsa di akhir cerita sangat gemuruh. Mengingat temanya memang 'orang sombong mendapat balasan yang setimpal'. Sepertinya memuaskan para pemirsa. Dan harta yang didapat dari hasil memeras akhirnya kembali kepada yang berhak. Itulah akhir ceritanya. Setelah salam literasi dan salam perputakaan, ada pesan dari pencerita yang disampaikan kepada teman-temannya, yaitu banyak-banyaklah membaca agar menjadi orang yang pintar dan luas wawasan. Sekian terima kasih, dengan menggunakan pantun lagi dan sama, mendapat respon dengan kompak juga.

"Sore-sore makan tahu bulat," rasa berpantun untuk menutup.

"Cakep," penonton kompak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun