Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja Menggunakan Internet Memerlukan Kesabaran

27 November 2022   17:15 Diperbarui: 27 November 2022   17:25 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hidup di Zaman kemajuan teknologi, bisa dibilang bahwa manusia saat ini tidak bisa lepas dari kebutuhan internet. Segala aktivitas di dunia akan selalu tersambung pada jaringan atau internet. Internet memang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, yang berguna untuk mempermudah dalam berkomunikasi, mencari sebuah informasi, dan masih banyak lainnya.

Dapat dilihat, bahwa hampir semua aspek pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari telah mengandalkan internet. Dan sudah bukan trik rahasia lagi untuk mencari segala solusi dan jawaban di internet. Ketika kamu mencari resep makanan, mencari berita, bahkan ketika memesan barang ataupun produk tertentu, internet selalu dapat diandalkan. Tapi tidak jarang pula, teknologi canggih yang satu ini memisahkan seseorang dengan orang-orang lain di sekitarnya.

Termasuk dunia pendidikan, sekarang sedang dipacu untuk mengarah mengiktui revolusi industry 4.0, yang bahkan  di luar sana mungkin sudah menggunakan jaringan internet 6G, atau 7G. Kita masih 4G, dan untuk menuju ke 5G sepertinya jalannya masih terkendala.

Demikian pula dengan dunia Pendidikan. Kegiatannya pembelajaran dituntut  menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Kegiatan yang menggunakan aplikasi memang harus tersambung dengan jaringan. Tetapi kelengkapan untuk menuju ke arah itu, memerlukan perangkat pendukung yang modalnya tidak cukup sedikit, dikarenakan harus ada faktor lainnya yang dipastikan dapat mendukung kelancarannya. 

Misalnya faktor kesiapan orangtua dalam mendukung pembelajaran secara daring. Tidak hanya cukup memiliki HP atau gejetnya saja, tapi juga kuotanya yang setiap saat harus dibeli. Ini memerlukan kesiapan yang betul-betul bisa dipahami bahwa kebutuhan itu untuk kelancaran berlangsungnya pembelajaran.

Apakah sekarang setelah tatap muka, kebutuhan itu menjadi tidak ada? Pastinya walaupun pembelajaran sudah tidak utuh secara daring, tetapi dalam pembelajaran yang menuntut siswa mengenal, dan juga dapat mengaplikasikan kemapuannya dalam penguasaan teknologi, maka kebutuhan untuk mendukung tujuan tersebut tetap masih kuat. 

Artinya walapun sudah pembelajaran tatap muka, tetapi dunia jaringan masih dibutuhkan, secara otomatis hal ini tetap berpengaruh pada kebutuhan perangkat dan kelengkapannya.

Tapi ada hal yang mungkin menjadi kendala selain kemampuan setiap orang tua dalam mendukung kelancaran hal tersebut, yaitu kekuatan sinyal dalam jaringan tersebut termasuk salah satu yang juga memengaruhi kelancaran dalam kegiatannya. 

Kesabaran yang harus selalu menyertai siapa pun yang dunia pekerjaannya tersambung dengan internet. Karena jika sinyal atau jaringan sedang lemot atau erro, biasanya kita butuh waktu banyak untuk menaklukkannya. Apa pun yang dipost atau diupload tidak akan berjalan dengan lancar.

Sebenarnya ada banyak kelebihan dari bekerja atau berkegiatan dengan menggunakan jaringan atau internet. Seperti yang yang dulas sekilat di atas, di antaranya; 

1. Kemudahan untuk mendapatkan referensi, 2. Mengerjakan dengan cepat, hemat waktu, 3. Dunai menulis proporsinya tidak 100% lagi, tetapi mulai berkurang, karena bisa copyfaste untuk referensi yang sesuai topik, asal mencantumkan sumber, 4. Untuk hal sulit pun bisa teratasi, hanya saja memerlukan kesabaran dan ketelitian. Kendalanya adalah jaringan lemah. 5. Bekerja dapat dilakukan di sepanjang waktu, 24 jam. Dan lain sebagainya. Maka tidak aneh apabila banyak anak muda yang waktu tidurnya berubah. Siang menjadi jam tidur dan malam menjadi jam kerja. 

Ternyata alasannya bagi mereka adalah kalau kerjanya di siang hari kendala di internet. Kalau malam hari jaringan sangat cepat. itu bagi pekerja freelance. Kalau bagi yang bekerja tetap di sebuah kantor Lembaga pemerintahan atau perusahaan BUMN, dan lainnya, mau tidak mau kalau sudah gangguan jaringan, yang ofline, dan pekerjaan menjadi tertunda. Kalau sudah begitu kesabaran lagi yang menemani.  

Kendala jaringan lemah itulah yang memerlukan kesabaran. Kalau peselancar ulung sudah paham kapan waktunya bekerja yang nyaman dengan menggunakan jaringan. Tapi bagi yang baru berteman dan mengenal bagaimana jaringan, otomatis harus melatih kesabaran. Karena kalau sudah lemah, ya tidak  bisa diajak kerja sama. Seperti kemarin mau mengupload tugas di Ms.teams, beberapa lama jawabannya selalu error. 

Dari setelah dhuhur sampai hampir jam 21.00 WIB, barulah bisa dan lancar. Awalnya saya kira lembar tugasnya yang bermasalah. Tapi akhirnya tugas yang seharusnya kirim sesuai jadwal, alhamdulillah bisa.

Jadi ingat pengalaman, dulu waktu masih ada UNBK, pernah delay waktunya karena melalui jalur online. Setelah ada temuan dengan semi online lebih lancar, maka sampai sekarang setelah ganti program dengan kegaiatan ANBK, di sekolah selalu menggunakan jalur semi online. Hanya saja kegiatan sinkronisasinya harus dilalui. 

Walau agak ribet, tapi hanya sebelum pelaksanaan. Ketika pelaksanaannya alhamdulillah lancar. Alasannya sederhana saja, kalau sudah error, justru psikis peserta didik yang terganggu. Akhirnya kenyamanan mereka sudah mulai tidak stabil. Dari pengalaman itulah bagaimana Latihan kesabaran itu diterapkan. Baik kita gurunya maupun peserta didik yang melaksanakan ujian.

Belajar kesabaran memang tidak hanya dari hal-hal yang sifatnya sudah umum dikerjakan saja. Atau kegiatan rutin yang biasa orang lain kerjakan. Tetapi bisa saja dari hal yang baru kita kenal atau baru kita pelajari dan ilmunya masih belum punya atau masih sedikit. 

Sehingga kita perlu menyadarkan diri bahwa hal itu sama juga dengan belajar kesabaran. Bukan hanya karena dari kemarahan dan emosinya orang lain terhadap kita saja, kemudian kita jadi harus belajar sabar. Tidak hanya itu, semua hal yang membuat emosi atau rasa hati yang tidak nyaman, mau tidak mau harus belajar kesabaran. insyaAllah dengan kesabaran semua bisa teratasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun