Ternyata alasannya bagi mereka adalah kalau kerjanya di siang hari kendala di internet. Kalau malam hari jaringan sangat cepat. itu bagi pekerja freelance. Kalau bagi yang bekerja tetap di sebuah kantor Lembaga pemerintahan atau perusahaan BUMN, dan lainnya, mau tidak mau kalau sudah gangguan jaringan, yang ofline, dan pekerjaan menjadi tertunda. Kalau sudah begitu kesabaran lagi yang menemani. Â
Kendala jaringan lemah itulah yang memerlukan kesabaran. Kalau peselancar ulung sudah paham kapan waktunya bekerja yang nyaman dengan menggunakan jaringan. Tapi bagi yang baru berteman dan mengenal bagaimana jaringan, otomatis harus melatih kesabaran. Karena kalau sudah lemah, ya tidak  bisa diajak kerja sama. Seperti kemarin mau mengupload tugas di Ms.teams, beberapa lama jawabannya selalu error.Â
Dari setelah dhuhur sampai hampir jam 21.00 WIB, barulah bisa dan lancar. Awalnya saya kira lembar tugasnya yang bermasalah. Tapi akhirnya tugas yang seharusnya kirim sesuai jadwal, alhamdulillah bisa.
Jadi ingat pengalaman, dulu waktu masih ada UNBK, pernah delay waktunya karena melalui jalur online. Setelah ada temuan dengan semi online lebih lancar, maka sampai sekarang setelah ganti program dengan kegaiatan ANBK, di sekolah selalu menggunakan jalur semi online. Hanya saja kegiatan sinkronisasinya harus dilalui.Â
Walau agak ribet, tapi hanya sebelum pelaksanaan. Ketika pelaksanaannya alhamdulillah lancar. Alasannya sederhana saja, kalau sudah error, justru psikis peserta didik yang terganggu. Akhirnya kenyamanan mereka sudah mulai tidak stabil. Dari pengalaman itulah bagaimana Latihan kesabaran itu diterapkan. Baik kita gurunya maupun peserta didik yang melaksanakan ujian.
Belajar kesabaran memang tidak hanya dari hal-hal yang sifatnya sudah umum dikerjakan saja. Atau kegiatan rutin yang biasa orang lain kerjakan. Tetapi bisa saja dari hal yang baru kita kenal atau baru kita pelajari dan ilmunya masih belum punya atau masih sedikit.Â
Sehingga kita perlu menyadarkan diri bahwa hal itu sama juga dengan belajar kesabaran. Bukan hanya karena dari kemarahan dan emosinya orang lain terhadap kita saja, kemudian kita jadi harus belajar sabar. Tidak hanya itu, semua hal yang membuat emosi atau rasa hati yang tidak nyaman, mau tidak mau harus belajar kesabaran. insyaAllah dengan kesabaran semua bisa teratasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H