Mohon tunggu...
Lilis Apriani
Lilis Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan teori perkembangan sosial lev vygotsky dan jean piaget

21 Desember 2024   16:15 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pertandingan Teori Perkembangan Sosial Menurut Lev Vygotsky dan Jean Piaget"

Berikut adalah perbandingan yang lebih rinci antara teori perkembangan sosial Lev Vygotsky dan Jean Piaget:

1. Fokus Utama

Lev Vygotsky:

Vygotsky percaya bahwa perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya tempat anak tersebut berada. Menurutnya, pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial, di mana anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari orang lain yang lebih berpengalaman.

Jean Piaget:

Piaget lebih menekankan pada perkembangan kognitif melalui eksplorasi individu. Ia percaya bahwa anak belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungan fisik mereka dan melalui proses konstruksi pengetahuan secara aktif.

2. Peran Sosial dan Budaya

Lev Vygotsky:

Menurut Vygotsky, perkembangan kognitif anak tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dan budaya. Ia berpendapat bahwa bahasa, norma, dan nilai budaya memiliki pengaruh besar terhadap cara anak belajar dan berkembang.

Jean Piaget:

Piaget mengakui bahwa lingkungan memiliki pengaruh terhadap perkembangan anak, tetapi ia lebih menekankan pada interaksi anak dengan lingkungan fisik, bukan lingkungan sosial atau budaya.

3. Zona Proksimal Perkembangan (ZPD) vs Tahapan Kognitif

Lev Vygotsky:

Konsep utama dalam teori Vygotsky adalah Zone of Proximal Development (ZPD), yaitu rentang kemampuan di mana anak dapat mencapai potensi maksimalnya dengan bantuan dari orang lain, seperti guru, teman sebaya, atau orang tua. Dalam proses ini, orang dewasa atau teman sebaya memberikan bantuan (disebut scaffolding) yang kemudian secara perlahan dilepaskan seiring meningkatnya kemandirian anak.

Jean Piaget:

Piaget mengembangkan teori empat tahapan perkembangan kognitif:

1. Sensorimotor (0–2 tahun): Anak belajar melalui pengalaman sensorik dan motorik.

2. Praoperasional (2–7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol, tetapi belum mampu berpikir logis.

3. Operasional Konkret (7–11 tahun): Anak mulai berpikir logis, tetapi hanya pada situasi konkret.

4. Operasional Formal (12 tahun ke atas): Anak mampu berpikir abstrak dan hipotetis. 

4. Peran Orang Dewasa atau Lingkungan Sosial

Lev Vygotsky:

Orang dewasa dan teman sebaya memainkan peran kunci dalam membantu anak belajar. Melalui interaksi sosial, anak menerima arahan, informasi, dan bantuan yang memungkinkan mereka memahami sesuatu yang sebelumnya di luar jangkauan mereka.

Jean Piaget:

Piaget percaya bahwa anak adalah "ilmuwan kecil" yang belajar secara mandiri melalui eksplorasi. Peran orang dewasa lebih sebagai fasilitator daripada pendamping aktif dalam pembelajaran.

5. Bahasa dan Perkembangan Kognitif

Lev Vygotsky:

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan kognitif. Menurutnya, perkembangan kognitif dimulai dari komunikasi eksternal, yang kemudian diinternalisasi menjadi bahasa batin atau pikiran. Bahasa tidak hanya alat komunikasi, tetapi juga alat berpikir.

Jean Piaget:

Piaget menganggap bahwa bahasa berkembang setelah anak mencapai tingkat tertentu dalam perkembangan kognitif. Ia melihat bahasa sebagai salah satu aspek perkembangan, tetapi bukan penyebab utama dari perkembangan kognitif.

6. Sifat Pembelajaran

Lev Vygotsky:

Belajar adalah proses sosial yang kolaboratif. Anak-anak belajar melalui interaksi dengan orang lain yang lebih berpengalaman. Dalam hal ini, pembelajaran mendahului perkembangan kognitif.

Jean Piaget:

Belajar adalah proses individu. Anak-anak membangun pengetahuan melalui pengalaman langsung dengan dunia sekitar mereka. Perkembangan kognitif harus terjadi sebelum pembelajaran yang lebih kompleks dapat dilakukan.

7. Pandangan tentang Anak

Lev Vygotsky:

Anak dianggap sebagai pembelajar aktif dalam konteks sosial mereka. Interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya sangat penting untuk perkembangan mereka.

Jean Piaget:

Anak juga dianggap sebagai pembelajar aktif, tetapi lebih fokus pada eksplorasi dunia fisik daripada interaksi sosial.

8. Tujuan Akhir Perkembangan

Lev Vygotsky:

Perkembangan kognitif bertujuan untuk memungkinkan anak berpartisipasi dalam budaya mereka dan menggunakan alat budaya (seperti bahasa dan simbol) untuk berpikir dan memecahkan masalah.

Jean Piaget:

Perkembangan kognitif bertujuan untuk mencapai pemikiran logis dan abstrak yang memungkinkan anak memahami dunia secara mandiri.

Kesimpulan

Teori Vygotsky dan Piaget menawarkan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi:

Vygotsky lebih menekankan interaksi sosial, budaya, dan peran bahasa dalam pembelajaran.

Piaget menekankan tahapan biologis dan eksplorasi individu sebagai dasar perkembangan kognitif.

Kedua teori ini memberikan wawasan penting untuk memahami bagaimana anak belajar dan berkembang, baik secara sosial maupun kognitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun