Ada beberapa hal yang menjadi tantangan yang dihadapi penulis dalam mencapai tujuan tersebut yaitu guru belum menggunakan model dan media pembelajaran yang inovatif, peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi tantangan tersebut guru harus meningkatkan kemampuan untuk mendesain pembelajaran dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga mampu menarik minat peserta didik dalam belajar. Adapun model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model pembelajaran ini adalah jaringan internet, jurnal/buku/referensi/ terkait model pembelajaran inovatif.
Adapun pihak–pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik, rekan–rekan guru, dan kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong. Masih-masing memiliki perannya. Peserta didik sebagai subyek yang dikembangkan kemampuannya. Kepala sekolah berperan sebagai pemberi izin dan pendukung. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam perancangan pembelajaran. Rekan sejawat sebagai pendukung dan pemberi masukkan dalam pembelajaran.
SIMPULAN
Penerapan ini berhasil baik. Berdasarkan hasil analisis penilaian, kemampuan peserta didik meningkat ditunjukkan dengan perolehan rerata 84.86% dimana rerata ini peserta didik sudah mencapai nilai di atas KTTP. Dengan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah 70. Model Problem Based Learning (PBL) sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi tema, suasana, dan makna dalam puisi.
Rencana tindak lanjut dari Best Practice ini adalah Â
- Menerapkan pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran.
- Berbagi dengan rekan MGMP serumpun mengenai penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran menganalisis tema, suasana, dan makna dalam puisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H