"Disitu kalau ada kasus yang terkait dengan anak, baik kekerasan anak, perlindungan anaklah, itu kami menerima aduan baik itu secara langsung maupun secara online bisa kami tampung dan kami akan segara merespon. Bagaimana apa yang harus kita lakukan, kalau memang bukan penanganan ini membutuhkan pihak lain iya, yang bukan ranah kami, kami akan menggandeng mereka, kami akan berkoordinasi maupun berkomunikasi dengan mereka bagaimana kita mendampingi ini, sampai penyelesaian," ujarnya.
"Kemudian, untuk pemulihan, pemulihan kami pendampingnya untuk anak yang mengalami mungkin kekerasan, kemudian Kasus pergaulan bebas (sexbebas), pencabulan, kami akan melakukan pendampingan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan visum maupun piskologi jadi pisikis. Untuk, penyembuhan itu kami akan mendampingi mereka dan memfasilitasi mendapatkan pelayanan itu. Dan, pelayanan itu memang sudah berkerjasama dengan rumah sakit," ujarnya kembali.
MERAHASIAKAN IDENTITAS KORBANÂ
Bahkan, menurutnya, dalam mengatasi permasalah kasus baik baru melapor maupun sudah melakukan pelaporan, Dinsos P3A akan terus berupaya mendampingi, tentunya hal tersebut sesuai prosedur dan merahasiakan identitas korban.
"Mungkin kalau sudah ada yang terkena kasus baik itu yang baru melapor, baru ada melapor, kami akan melakukan pendampingan. kemudian seperti ranah identitas korban kan harus dirahasiakan. jadi kami pun sebagai pendamping di Dinsos pun kami tidak terus hasilnya, hasil itu kami tidak bisa langsung memperlihatkan, itu ada prosedurnya," tandasnya.
"Hasil pemeriksaan pun itu ada secara etikanya, memang kalau dibutuhkan untuk pemeriksaan polisi langsung kepolisian, kita nggak tau hasilnya seperti apa, jadi setiap kali kita memang harus melindungi. Dan itu juga terkait dengan pendampingan pemeriksaan kesehatan ," tandasnya kembali.
PESAN DINSOS P3A KEPADA ORANG TUA DAN GENERASI MUDAÂ
Terakhir, Ia, berharap kepada orang tua untuk paham tentang perkembangan teknologi. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab di era moderenisasi ini banyak informasi maupun tontonan yang dapat mempengaruhi anak, khususnya di dunia media sosial.
"Pesannya, karena sekarang kita tahu iya jaman sekarang mungkin di eranya medsos, medsosnya yang sangat bebas, bijak- bijaklah untuk ber medsos, baik itu mungkin orang tua maupun anak. dari orang tua itu harus paham perkembangan dari anak dan kalau bisa mengikuti perkembangan medsos sekarang," imbuhnya.
"Kita taunya di rumah anak baik tapi kita kan nggak tau seperti apa diluar. Jadi untuk lebih ke waspada lebih memahami anak sekarang, pola asuh anak sekarang, karena anak-anak sekarang berbeda, kalau dulu cuma diliatin saja sudah takud, kalau sekarang sebaliknya. Dan para remaja bijaklah ber medsos dan pandai mencari teman," imbuhnya kembali.