Bahkan, mereka pagi-pagi sudah mangkal memajang jualan. Seperti balon dengan berbagai model, mobil-mobilan, ada juga menjual makanan dan minuman.
Seperti Rusidi (42), asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang menjual berbagi mainan tradisional. Dia mengaku momentum seperti ini menjadi kesempatan bagi pedagang mainan anak-anak. Sebab usai mengikuti kegitan, tentu anak-anak akan berkumpul satu tempat.
"Ya kami berjualan disini karena ada acara seperti ini mas, acaranya anak-anak," ucapnya.
Dirinya mengaku, moment kegiatan seperti ini sangat dinanti oleh penjual mainan anak. Anak-anak akan meminta orang tuanya untuk membelikan mainan yang menarik perhatian.
"Laku jualan kami kalau saat seperti ini mas, bahkan biasanya bisa sampai 300 buah yang terjual," ungkapnya.
Meski begitu, mereka tetap menjual dengan harga biasa, tidak menaikkannya.
"Satu mainan tetap kami jual 10 ribu rupiah mas, tidak dinaikkan, yang penting banyak terjual," bebernya.
Tak hanya penjual mainan tradisional saja yang laku keras, bahkan balon udara pun sangat diminati ibu-ibu. Salah satunya yakni yunia, warga Desa Jepangrejo ini, mengaku sangat senang dengan adanya karnaval tersebut, dikarenakan mendongkrak perekonomian.
"Allhmdulilah senang, tadi saya belikan balon untuk anak saya. Tentunya dengan adanya karnaval ini, membantu kebangkitan ekonomi pedagang," jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H