"Tujuan diselenggarakannya kegiatan karnaval budaya tersebut tak lain adalah untuk mempererat tali silaturahmi warga di Desa Gedongsari, sekaligus melestarikan budaya yang ada di desa," ucapnya.
Menurut pandangannya, karnaval budaya adalah semangat Bhinneka Tunggal Ika, dimana sebagai salah satu bentuk upaya untuk melestarikan budaya nenek moyang bangsa Indonesia, utamanya dalam hal ini untuk melestarikan seni budaya.
"Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk merefleksikan semangat para pejuang bangsa, dengan terus melanjutkan perjuangan dan pembangunan, serta bergotong-royong dalam menjaga nilai-nilai budaya bangsa demi masa depan yang lebih maju," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu warga kecamatan Banjarejo yang datang untuk menyaksikan karnaval ini, Â Abdullah (47). Dihadapan awak media, Ia, mengatakan bahwa antara pemdes dan masyarakat bisa bersatu melaksanakan kegiatan ini.
Ia, juga mengaku heran dengan melihat banyak warga yang datang dari berbagai pelosok sudah dari siang menunggu di pinggir jalan yang akan dilintasi peserta karnaval.
"Kami sangat bangga sekali dengan keguyuban seluruh warga Desa Gedongsari, karena ini seperti bukan karnaval lagi tapi sudah hampir se kelas Festival, melihat pembawaan karakter, dalam berkreasi, berinovasi, juga berdandan secara totalitas dari seluruh peserta, sangat luar biasa," terangnya.
"Dan Semoga dengan karnaval ini dapat mempersatukan warga dan menambah kuatnya semangat gotong royong," imbuhnya.
DAMPAK EKONOMI
Rupanya para penjual mainan anak-ank pandai melihat momentum. Bagaimana tidak ? Pasalnya, Jualan mereka laris manis saat karnaval Desa Gedongsari.
Pantauan awak media dilokasi, puluhan penjual mainan ini, nampak memadati lokasi karnaval. Mereka menjual berbagi mainan anak-anak.