Mohon tunggu...
Lilik Maskurotin
Lilik Maskurotin Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas di TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan Situbondo

Lilik Maskurotin, lahir di Kota Grandrung, Banyuwangi 43 tahun yang lalu tepatnya pada 30 Juli 1979. Mempunyai hobi membaca dan menggambar, terutama menggambar cerita tentang anak usia dini. Mengabdi di TK NEgeri Pembina Kecamatan Panrukan sejak tahun 2010, penuh suka cita sebagai ASN dalam bidang pendidikan. Saya juga mempunyai impian bisa mengasah serta mengaktualisasikan bakat menulis menjadi sebuah karya buku, baik berupa buku cerita, antology, kupulan essay, dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diseminasi Budaya Positif di TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan

3 Februari 2023   15:30 Diperbarui: 3 Februari 2023   15:29 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul               : DISEMINASI BUDAYA POSITIF

Nama Peserta  : Lilik Maskurotin, S.Pd

                                    CGP Angkatan 7 Tahun 2022 Kelas 128

Asal Sekolah   : TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan

Kabupaten       : Situbondo

Latar Belakang: 

Pembiasaan nilai kebajikan dalam penumbuhan karakter baik di sekolah masih belum menunjukkan hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan waktu anak di sekolah lebih sedikit daripada ketika anak berada di rumah atau lingkungannya. Selain hal tersebut, konsekuwensi yang diberikan baik di sekolah dan di rumah belum berpihak pada siswa, juga masih terjadinya trial dan eror murid dalam melaksanakan budaya positif di sekolah dan di rumah, sehingga perlu penananaman secara menyeluruh, konsisten, dan berkesinambungan.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Budaya positif adalah nilai kebajikan, yang diberikan melalui pembiasaan di sekolah dan di rumah agar siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang memiliki disiplin positif, santun, mandiri, dan bertanggung jawab. 

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan menurut KI Hajar Dewantara yaitu menuntun anak dengan segala kodrat yang ada agar mereka tumbuh menajadi manusia yang merdeka, serta dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Dalam menciptakan budaya positif di sekolah dibutuhkan kolaborasi antara guru dengan rekan sejawat, kepala sekolah, murid, orang tua, serta lingkungan masyarakat. Dengan diterapkannya budaya positif tersebut, diharapkan murid akan memiliki karakter yang kuat sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang tercermin dalam Profil Pelajar Pancasila.

Tujuan:

  • Menciptakan siswa yang merdeka dan memiliki disiplin positif yang membudaya
  • Menumbuhkan  Budaya posistif di sekolah dengan nilai-nilai kebajikan universal yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila
  • Meningkatkan kemampuan dalam menumbuhkan mindset positif siswa

Tolok Ukur: 

  • Terbentuknya keyakinan Kelas, melalui kegiatan kesepakan Kelas yang dilakukan oleh wali kelas dan siswa
  • Siswa mampu menerapkan dan menjalankan keyakinan kelas yang telah dibuat dengan sadar, tanpa paksaan atau pengawasan dari guru
  • Menumbuhkan  Budaya posistif di sekolah dengan nilainilai kebijakan universal

Linimasa Tindakan yang akan dilakukan:

  • Menghadap kepala Sekolah untuk menjelaskan pentingnya penanaman Budaya Positif dan Keyakinan kelas di sekolah, serta meminta ijin untuk mendiseminasi bersama rekan guru
  • Mengumpulkan rekan guru untuk melakukan diseminasi pemahaman materi Budaya Positif (keyakinan Kelas dan Segitiga Restitusi)
  • Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan wali kelas untuk membuat keyakinan kelas di kelas masing-masing-masing
  • Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan orangtua/wali siswa untuk menerapkan (keyakinan kelas dan budaya positif yang sudah ditanamkan di sekolah) di rumah anak
  • Memantau, merefleksi, dan mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat
  • Melakukan tindak lanjut dari hasil penanaman Budaya Positif yang sudah dilakukan

Dukungan yang dibutuhkan:

  • Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru, serta murid agar tindakan yang telah dilakukan secara lancar, menyeluruh, konsisten, dan berkesinambungan
  • Sarana dan Prasarana untuk menumbuhkan Budaya Posistif di sekolah
  • Orang tua dalam melakukan Budaya Positif di rumah

Derkripsi Aksi Nyata

Setelah menyelesaikan serangkaian tugas pada Modul 1.4 (Budaya Positif) Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke tujuh, tugas terahir adalah Aksi Nyata dengan kegiatan Diseminasi Budaya Positif pada lembaga tempat saya mengabdi yaitu di TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Diseminasi ini merupakan implementasi pemahaman saya terkait konsep inti dari modul budaya positif pada murid di kelas, serta bagaimana saya menyampaikan pembelajaran konsep-konsep inti kepada rekan sejawat, sehingga bisa diterapkan di sekolah saya.

Sebelum saya melakukan kegiatan Diseminasi, saya membuat rancangan kegiatan aksi nyata, kemudian menghadap kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di lembaga, untuk menyampaikan rencana kegiatan,dan disepakati untuk dilakukan setelah libur semester satu.

Pada tanggal 16 Januari 2023, realisasi Diseminasi Budaya Positif Modul 1.4, tentang Budaya Positif di TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo, yang dihadiri oleh kepala sekolah, seluruh pendidik dan tenaga pendidikan.

Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan bahwa Diseminasi Budaya Positif ini, adalah pengetahuan dan terobosan baru dalam menanamkan karakter anak sejak dini. Menanamkan disiplin positif pada anak usia dini, tidak bisa langsung berhasil dengan baik, maka perlu ketelatenan, konsistensi, dan dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan. Penanaman Budaya Positif juga dengan melakukan pembiasaan serta keteladanan, maka perubahan harus dimulai dari pribadi guru dan semua warga sekolah yaitu mengimplementasikan nilai serta disiplin positif dalam kesehariannya.

Setelah Kegiatan Aksi Nyata ini, kepala sekolah memberi arahan dan penguatan, bahwa apa yang telah disampaikan pada kegiatan Diseminasi ini, sangat sesuai dengan program sekolah yang sudah disusun bersama, sehingga tinggal mengintegrasikan dan melakukan perubahan yang diperlukan, diantaranya; mencermati SOP kedatangan, SOP penyambutan, SOP setiap ruangan (ruang kelas, ruang bermain, perpustakaan, toilet, dan lain-lain), SOP bermain di halaman, kemudaian membuat kesepakatan kelas dan kesepakatan sekolah bersama anak berdasarkan SOP tersebut. 

Dari kesepakatan kelas ini, diharapkan semua warga sekolah dapat meyakini setiap rumusannya, sehingga menjadi sebuah keyakinan, kemudian menerapkannya sehingga menjadi sebuah budaya positif di sekolah. 

Selain membuat keyakinan sekolah dan keyakinan kelas, selanjutnya adalah merubah hukuman menjadi konsekuensi, serta reward menjadi sebuah apresiasi. Semua warga sekolah hendaknya konsisten, dan menjadi jiwa penuntun sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara, yang telaten membersamai anak, memahami kebutuhan dasarnya, memahami karakteristik setiap anak, sehingga bisa memberi pelayanan yang tepat.

Hasil dan Pembelajaran Yang Didapat dari Aksi Nyata

Dari rangkaian Aksi Nyata yang saya lakukan sebagai Calon Guru Penggerak, banyak hal baik yang didapat oleh pendidik dan tenaga kependidikan diantaranya yaitu, pemahaman tentang paradigma baru dalam dunia pendidikan terutama mengenai penerapan Budaya Positif, bagaimana menangani anak yang memiliki masalah, terutama anak yang melanggar disiplin positif, mengerti dan memahami apa itu posisi Kontrol, dan apa itu segitiga restitusi serta bagaimana menerapkannya dalam pendidikan karakter dan penanaman budaya positif di TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan.

Kegiatan Aksi Nyata ini, juga menyadarkan seluruh warga TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo, untuk berubah dari bentuk hukuman menjadi konsekwensi atas kesepakatan (dari hasil dialog yang dilakukan) saat membuat kesepakatan kelas, berubah dari memberi hadiah atau reward menjadi sebuah penghargaan atas setiap usaha anak dalam melakuam perubahan kearah yang lebih baik. Pada intinya, guru akan menghargai proses dari pada hasil akhir. 

Selain itu, juga akan menerapkan segitiga restitusi dalam menangani siswa yang melanggar kesepakan kelas atau kesepakatan sekolah, sehingga anak memiliki rasa empati serta lebih bertanggung jawab dari apa yang sudah dilakukannya.

Rencana Tindak Lanjut

Pelaksanaan Diseminasi Budaya Positif, tidak hanya dilakukan kepada tenaga pendidik dan kependidikan di TK Negeri Pembina Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo, tapi juga kepada wali anak. Mengapa? Karena, dalam keseharian anak lebih banyak tinggal di rumah bersama orang tua, sehingga penanaman disiplin positif bisa berkesinambungan dari sekolah sampai anak kembali berada di rumah. Diseminasi Budaya Positif kepada orang tua atau wali anak, dilakukan satu hari setelah kegiatan diseminasi kepada rekan sejawat, dilakukan sebelum kegiatan penerimaan rapot dan penyampaian program semester dua, yaitu pada hari Selasa, tanggal 17 Januari 2023.

Setelah selesai melakaukan diseminasi budya positif kepada tenaga pendidik dan kependidikan serta kepada orang tua atau wali anak, kegiatan selanjutnya adalah membuat kesepakatan kelas pada setiap kelas bersama wali kelas dan membuat kesepakatan sekolah bersama semua warga sekolah, menyampaikan nilai budaya positif yang sudah dibuat bersama anak di sekolah kepada orang tua/wali anak, dan meminta laporan kesepakat/keyakinan rumah yang sudah dibuat bersama anak dirumah. 

Melakuan kordinasi yang kontinyu antar guru kelas di sekolah, juga antar guru kelas dengan wali anak, untuk melakukan pemantauan penanaman budaya positif di kelas dan di rumah, menilai, dan mengukur keberhasilan dari penanaman budaya positif yang sudah dilaksanakan di sekolah dan di urmah, kemudian melakukan tindak lanjut dari hasil yang didapat.

Melakukan kerja sama dengan semua pihak, diantaranya terhadap Sekolah Dasar (SD) yang akan menjadi tujuan pendidikan lanjutan anak, membuat MoU tentang Budaya Positif dan kegiatan penunjangnya, kemudian menyusun laporan nilai budaya positif yang sudah ditanamkan untuk ditindaklanjuti pada kegiatan pembelajaran sehingga menjadi budaya positif semakin kuat dan meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun