Mohon tunggu...
LILIK KHOTIMATUZZAHROH
LILIK KHOTIMATUZZAHROH Mohon Tunggu... Akuntan - MAHASISWA

MAHASISWA S1 - AKUNTANSI - NIM 43223110064 - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS MERCU BUANA - PENDIDIKAN ETIK DAN KORUPSI - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quis 7 - Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katathida, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

27 Oktober 2024   03:24 Diperbarui: 27 Oktober 2024   11:35 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Bagi Ranggawarsita, Kalabendu adalah masa paling buruk dari ketiga era, di mana ketidakadilan terjadi di mana-mana, kebijakan yang diambil sering kali tidak memihak rakyat kecil, dan penderitaan seolah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pada saat yang sama, banyak masyarakat menjadi kehilangan harapan akan adanya perbaikan atau perubahan menuju kebaikan.

Dokpri_ Prof. Apollo
Dokpri_ Prof. Apollo
Dokpri_Prof. Apollo
Dokpri_Prof. Apollo
Dokpri_Prof. Apollo
Dokpri_Prof. Apollo

B. Tiga Era Berhubungan dengan Fenomena  Korupsi

Fenomena korupsi di Indonesia dapat dianalisis melalui lensa tiga era yang dijelaskan oleh Ranggawarsita. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan antara tiga era dan korupsi:

Dokpri_Prof. Apollo
Dokpri_Prof. Apollo

Dokpri_Prof. Apollo
Dokpri_Prof. Apollo

a. Kalasuba dan Korupsi 

Dalam era Kalasuba, nilai-nilai moral mulai memudar, dan kepentingan pribadi mengalahkan kepentingan umum. Korupsi menjadi praktik yang umum, di mana pejabat publik dan individu berusaha untuk memanfaatkan kekuasaan mereka demi keuntungan pribadi. 

Menurut survei yang dilakukan oleh Transparency International, Indonesia sering kali menempati peringkat yang rendah dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPC), menunjukkan bahwa korupsi telah menjadi masalah sistemik (Transparency International, 2021). 

b. Katatidha dan Upaya Melawan Korupsi 

 Era Katatidha mencerminkan kesadaran akan pentingnya perubahan. Masyarakat mulai menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah. Berbagai gerakan anti-korupsi muncul, dan lembaga-lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan untuk memberantas korupsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun