2. Komunikasikan dengan anak dengan tenang
Cari waktu yang tepat untuk berbicara dengan anak tentang hasil belajarnya. Tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya dan apa yang menurutnya menjadi penyebab nilainya yang pas-pasan. Dengarkan dengan seksama jadilah pendengar yang baik bagi anak dan jangan menghakimi.
3. Tetap berikan dukungan dan motivasi kepada anak
Anak yang mendapatkan nilai pas-pasan mungkin merasa kecewa, sedih dan bahkan mungkin tidak percaya diri. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tetap selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada anak. Yakinkan kepada anak bahwa sebagai orang tua akan terus selalu mensupport dan akan membantu anaknya untuk meningkatkan prestasinya.
4. Jangan dibanding-bandingkan anak dengan orang lain
Setiap anak memiliki kemampuan  belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan bandingkan anak dengan orang lain. Hal ini hanya akan membuat anak merasa minder dan tidak percaya diri.
5. Membantu anak menemukan penyebab dan mencari solusi bersama-sama dengan anak
Setelah berbicara dengan anak, cobalah untuk menemukan penyebab kesulitan belajarnya. Apakah anak memiliki kesulitan memahami materi pelajaran? Apakah anak memiliki masalah dengan konsentrasi? Apakah anak merasa malas belajar?
Setelah menemukan penyebab kesulitan belajarnya, bantulah anak untuk mencari solusi. Orang tua dapat mencari bantuan dari wali kelas, guru mapel, guru BK atau orang-orang yang memang bisa memberikan solusi bagi masalah yang sedang dihadapi oleh anak. Orang tua juga dapat membantu anak belajar di rumah dengan menyediakan tempat belajar yang nyaman dan membantu anak mengerjakan tugas-tugasnya.
6. Orang tua harus fokus pada proses belajar, bukan hanya hasil
Nilai memang penting, tetapi proses belajar jauh lebih penting. Fokuslah pada usaha dan kerja keras anak, bukan hanya pada nilainya. Berikan penghargaan kepada anak atas usaha dan kerja kerasnya, meskipun nilainya tidak sesuai dengan harapan Anda.