Mohon tunggu...
Lilih muplihat
Lilih muplihat Mohon Tunggu... Novelis - Hanya yang suka menulis

Suka menulis, membaca, bercerita, dan makan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Peyek Pembawa Cinta Pertama (Bagian 6)

4 Juni 2023   06:32 Diperbarui: 4 Juni 2023   06:36 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Azmi mengusap tengkuk, "eh, i ... iya, iya, Mak. Azmi pasti ingat. Terima kasih banyak, Mak."

"Sama-sama. Manfaatkanlah waktu kamu sebelum pergi."

"Siap! Pasti, Mak! Kalau begitu, Azmi tutup dulu, ya. Maaf sudah mengganggu istirahatnya."

"Tidak, apa. Sekarang kamu juga, eh, bagaimana anak tadi?"

Azmi mengerutkan kening dan sadar, "oooh, sudah tidak apa-apa, Mak. Biasa, dia tengah mengandung."

"Oooh, pantas saja. Mungkin dia kelelahan karena lama berdiri."

"Iya, mungkin, Mak. Azmi tutup, ya."

Azmi menyenderkan tubuh di pagar, "aku harap, kamu mau mendengarkan dan memaafkan semua. Abang tidak ingin berpisah lama, denganmu lagi, Tato." Akhirnya dia pergi pulang setelah meminta izin pada Ibunya.

Mak Ijah, menatap anaknya yang tengah menangis, dia ingin sekali menanyakan masalah Tari. Tapi tidak jadi, "puaskanlah kamu menangis, sebelum datang hari esok," Mak Ijah kembali ke kamar.

Sebelum jam 04.00 pagi, Tari sudah bangun. Dia mempersiapkan semua makanan yang akan dijual pagi ini. Semua jajanan itu Tari persiapkan sendiri, sampai terdengar ketukan pintu.

Kening Tari merengut, "siapa pagi-pagi bertamu." Tari mematikan kompor dan membuka pintu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun