"Di rumah sakit. Tadi kamu pingsan, Sa. Untung tidak apa-apa. Kamu itu salah makan apa bagaimana? Sampai bisa pingsan."
"Abang mau tanya_"
"Azmiii, bisa tidak bicaranya nanti saja, Nak. Sasa baru sadar."
"Tidak!" Azmi kembali menatap Sasa yang terlihat bingung.
"Kenapa cincin lamaran ini ada di tas kamu?" Azmi memperlihatkan kotak yang terbungkus kain merah.
Sasa terkejut, "itu bukan punya abang, itu isinya surat_"
Azmi menatap Sasa dengan tajam. "Apa itu kehamilanmu?"
Sasa mengangguk pelan.
"Aaggh!" Azmi menjatuhkan tiang infus, membuat ibu Pranoto terkejut dan Sasa terkejut.
"Apa kamu sengaja! Jawab, aku Sa!" Azmi sudah tidak tahan dengan kepura-puraan Sasa. Dulu dia masih memakluminya, tapi sekarang, tidak lagi..
"Jawab, aku SASA NURIANA!" Azmi kembali berteriak.