Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara Marwah Piala Presiden dan Jam Terbang Pemain

20 Juli 2024   13:09 Diperbarui: 20 Juli 2024   13:15 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik jumlah pertandingan dan rata-rata menit bermain. Sumber data: transfermarkt.co.id.

Piala Presiden 2024 memang "agak laen". Kali ini, ada aturan baru yang mewajibkan semua klub memainkan pemain berlabel Timnas.

Memang tidak harus tampil sepanjang pertandingan, klub berhak mengganti pemain Timnas demi kebutuhan strategi tim. Jadi, aturan ini bersifat fleksibel.

Mengutip Detik, ketua Organizing Committee Piala Presiden 2024 Risha Adi Wijaya menyampaikan maksud diwajibkannya klub memainkan pemain berlabel timnas dalam turnamen ini. Ternyata, aturan yang diusulkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir ini dimaksudkan agar gengsi Piala Presiden terjaga baik.

Namun, meskipun fokus PSSI cenderung mengarah pada faktor nama baik turnamen, ada urusan lain bakal terdampak aturan ini.

Aturan Baru Piala Presiden dan Dampaknya bagi Pemain

Aturan baru Piala Presiden ini tentu bakal berdampak bagi pemain, khususnya pemain Timnas Indonesia. Para pemain Timnas dijamin mendapatkan menit bermain dalam turnamen ini.

Lantas, apa imbas menit bermain bagi para pemain?

Barangkali, implikasi langsungnya tak akan banyak didapat. Sebab, meskipun mendapat kesempatan bermain, jumlah menitnya tidak signifikan mengingat turnamen ini akan berlangsung singkat saja.

Namun, jika kesempatan yang diperoleh para pemain (Timnas) bisa dimanfaatkan, faedah jangka panjang akan didapatkan.

Turnamen pramusim semacam Piala Presiden merupakan sarana bagus bagi para pelatih menetapkan kerangka tim untuk berlaga di kompetisi yang sebenarnya. Nah, pemain yang tampil memuaskan bisa menjadi pilihan di kompetisi mendatang.

Dengan terpilihnya pemain dalam skema tim untuk mengarungi kompetisi, maka peluang mendapatkan banyak menit bermain terbuka lebar. Inilah dampak lanjutan jangka panjang yang akan didapatkan oleh seorang pemain.

Seberapa Penting Menit Bermain?

Tentu saja tidak mudah menentukan seberapa besar peran menit bermain untuk meningkatkan performa seorang pemain sepak bola. Memang, sejumlah pelatih kelas dunia seperti Pep Guardiola pernah menyampaikan pentingnya jam terbang bagi pemain sepak bola.

Sedikit atau banyak, data bisa menjadi sarana untuk melihat ada atau tidaknya indikasi hubungan itu. Nah, kita akan melihat statistik berisi data "jam terbang" beberapa pemain yang berlaga di Indonesia.

Kita ambil Kadek Arel sebagai satu contoh. Remaja yang tengah membela negara di Asean U-19 Boys Championship ini merupakan salah satu pemain belia yang cukup kenyang makan asam garam kompetisi.

Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Kadek Arel telah menjadi andalan di jantung pertahanan Bali United.

Di musim Liga 1 2023-2024 lalu, ia dipercaya tampil sebanyak 16 kali dan memperoleh 1.283 menit bermain. Jadi, rata-rata ia tampil di lapangan selama 80 menit per pertandingan.

Angka yang menggembirakan untuk seorang pemain seusianya, bukan?

Dalam urusan rata-rata menit bermain, Kadek mengalahkan rekan setimnya yang jauh lebih senior, Jajang Mulyana. Pemain yang berposisi serupa Kadek di lini pertahanan Serdadu Tridatu itu rata-rata bermain selama 59 menit setiap pertandingan.

Grafik jumlah pertandingan dan rata-rata menit bermain. Sumber data: transfermarkt.co.id.
Grafik jumlah pertandingan dan rata-rata menit bermain. Sumber data: transfermarkt.co.id.

Di posisi yang sama, Kadek masih kalah jauh dari Elias Dolah yang membukukan 30 kali bermain. Jumlah pertandingan yang banyak membikin bek tengah Timnas Thailand itu mendapatkan menit bermain yang jauh di atas Kadek Arel dan pemain domestik lainnya. Sesuatu yang lazim terjadi di kompetisi Liga 1 Indonesia.

Grafik jumlah menit bermain. Sumber data: transfermarkt.co.id.
Grafik jumlah menit bermain. Sumber data: transfermarkt.co.id.

Pengalaman berharga berkiprah di kompetisi menjadikan Kadek Arel seorang pemain tangguh. Ia kerap mempertontonkan kebolehannya melindungi daerah pertahanan Timnas Garuda Muda. Saat ini pun Kadek menjadi andalan Indra Sjafri menggalang pertahanan Timnas U-19.

Sayangnya, tidak semua pemain mendapatkan kesempatan sebanyak Kadek Arel. Di beberapa posisi sentral seperti bek tengah, playmaker, dan striker, pemain asing masih menjadi pilihan utama hampir semua pelatih Liga 1.

Kita beranjak ke Solo, menuju lini serang klub yang juga hadir di Piala Presiden tahun ini, Persis.

Tiga pemain berlabel Timnas (atau mantan Timnas) mengukir waktu bermain cukup baik sepanjang bergulirnya Liga 1 musim terakhir. Namun, ketiganya masih kalah jauh dibandingkan Moussa Sidibe, pemain asing andalan Sambernyawa yang didatangkan dari Mali.

Grafik jumlah menit bermain. Sumber data: transfermarkt.co.id.
Grafik jumlah menit bermain. Sumber data: transfermarkt.co.id.

Nah, kewajiban memainkan pemain Timnas di Piala Presiden 2024 bisa membuka jalan bagi para pemain menunjukkan kapasitas mereka.

Pilih Marwah Piala Presiden atau Performa Pemain?

Tentu saja banyak faktor yang memengaruhi kinerja pemain. Menit bermain hanya salah satu di antaranya.

Namun, melihat indikasi adanya hubungan positif antara jam terbang dengan kualitas pemain, tidak ada salahnya menjadikan menit bermain sebagai salah satu peranti untuk mengevaluasi kinerja pemain sepak bola.

Piala Presiden tentu saja tak bisa langsung dibandingkan dengan kompetisi yang sebenarnya. Selain frekuensi pertandingan yang jauh beda, intensitas permainan pun amat berlainan.

Serupa pertandingan-pertandingan pramusim lainnya, Piala Presiden juga dimanfaatkan klub-klub peserta sebagai ajang uji coba. Karena gelar tidak menjadi tujuan utamanya, kemungkinan besar para pelatih akan menjajal sebanyak mungkin anggota skuad mereka.

Jika ditambah lagi dengan jatah pemain asing yang lebih banyak di musim depan, sepertinya kesempatan para pemain lokal unjuk kebolehan semakin langka. Tentu saja para pelatih tak akan melewatkan kesempatan menjajal rekrutan anyar mereka, utamanya legiun asing yang akan menjadi pilar utama.

Jadi, kewajiban memainkan anggota skuad Timnas bisa memunculkan harapan berlanjutnya kiprah mereka di persepakbolaan nasional. Apalagi jika aturan itu memang diberlakukan untuk semua kelompok usia.

Kita bisa berharap performa pemain belia seperti Zahaby Gholy yang moncer di Piala AFF U-16 kian mengilap. Pemain yang baru berusia 15 tahun itu terdaftar dalam skuad Persija di Piala Presiden 2024.

Mungkin saja Piala Presiden 2024 menjadi langkah awal munculnya talenta-talenta baru penerus Rizky Ridho, Kadek Arel, dan berikutnya angkatan Zahaby Gholy.

Dalam dua laga pembuka, sepertinya klub-klub peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan menurunkan pemain-pemain andalan mereka.

Deretan pemain asing sekaliber David da Silva, Ciro Alves, Yuran Fernandez, Adilson, Moussa Sidibe, termasuk beberapa rekrutan baru mereka telah tampil di lapangan. Begitu pun dengan pemain level Timnas sekelas Mark Klok, Edo Febriansyah, Dzaky Asraf, Fajar Fathur Rahman, Ramadhan Sananta, dan lain-lain merumput juga.

Penampilan sederet pemain berkelas itu tentu akan mendorong terjaganya marwah Piala Presiden. Jadi, para pengurus PSSI tak perlu berkecil hati.

Semoga saja tujuan menjaga marwah Piala Presiden berjalan seiring dengan keinginan meningkatkan performa pemain, terutama para (calon) penghuni Timnas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun