Para penggawa Kolombia hampir tak berkesempatan menarik napas agak panjang sejak akhir babak pertama hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan. Selama lebih dari 45 menit terakhir, mereka nyaris bertahan total guna menghalau serangan bergelombang yang dilancarkan Uruguay.
Di lain pihak, Argentina melenggang melalui jalan yang lebih "gampang". Sejak mula, Kanada yang menjadi lawannya di semifinal dinilai banyak orang sebagai tim terlemah di empat besar.
Selain unsur kerasnya perjuangan di pertandingan semifinal, faktor masa pemulihan juga kurang menguntungkan. Kolombia memiliki masa istirahat 24 jam lebih pendek ketimbang Argentina yang menyelesaikan semifinal sehari sebelum Kolombia susah payah menekuk Uruguay.
3. Formasi yang timpang
Kolombia tidak dapat memainkan Daniel Munoz dalam partai penutup Copa America 2024. Pemain bertahan ini tak berkesempatan membela negaranya lantaran hukuman kartu merah yang diterimanya di pertandingan semifinal.
Terusirnya Munoz di akhir babak pertama sempat bikin Timnas Kolombia dibombardir lawannya. Beruntung sekali, sisa sepuluh pemain mampu bertahan hingga akhir laga tanpa kebobolan.
Absennya Munoz di final bakal berdampak serius bagi Kolombia. Pemain yang bernaung di klub Crystal Palace itu merupakan andalan pelatih Nestor Lorenzo di lini belakang.
Dalam lima partai yang telah dimainkan, Munoz selalu tampil sejak awal laga. Bahkan, pemain yang biasa menempati posisi bek kanan ini mampu menceploskan dua gol, satu gol masuk ke gawang Paraguay dan gol yang lain merobek gawang Brasil.
Jadi, peran Munoz tak sekadar menjaga pertahanan, melainkan dibutuhkan juga di sektor penyerangan. Jelas sekali, Lorenzo bakal pusing tujuh keliling mencari formula yang pas untuk menambal lubang yang ditinggalkan Munoz.
Modal Kolombia Meraih Gelar Juara
Beberapa kondisi tak menguntungkan itu bakal menyulitkan Kolombia merebut piala dari genggaman Argentina. Lantas, apakah Kolombia bakal menyerah?
Tentu saja tidak. Sebab, pada sisi lain, perjuangan berat yang telah dilakoni sebelumnya bisa menjadi modal yang berharga mahal.
Keyakinan bahwa mereka mampu melewati banyak rintangan bisa menguatkan para pemain timnas negara yang kerap disebut sebagai "gateway to South America" itu. Selain perjuangan sulit mengatasi Uruguay, mereka juga menjalani Copa America secara keseluruhan dengan mengesankan.