Nah, sudah tentu Anda harus banyak mengais informasi dan data yang berhubungan dengan perusahaan yang Anda incar. Pengetahuan mengenai seluk-beluk perusahaan akan banyak membantu Anda menyiapkan "perlengkapan perang" berupa CV yang bisa diandalkan.
Hal-hal konyol dan memalukan bisa terjadi saat pencari kerja tak memiliki pengetahuan memadai tentang perusahaan. Jangan terlalu gampang memamerkan pengalaman sekian kali berpindah-pindah pekerjaan.Â
Anda akan terlihat seakan-akan menantang bila mencantumkan pengalaman semacam itu dalam CV yang Anda kirimkan kepada perusahaan yang menjunjung tinggi nilai kesetiaan karyawan.
2. Pelajari kualifikasi posisi yang ditawarkan
Poin ini serupa dengan strategi sebelumnya. Hanya saja, strategi ini berfokus pada posisi pekerjaan yang jadi incaran.
Pikirkan dulu masak-masak sebelum Anda terlalu jujur menyebut diri lebih menyukai pekerjaan menantang di lapangan. Ungkapan itu bisa berakibat buruk saat Anda mengajukan lamaran untuk posisi akunting atau keuangan.
Pemahaman akan hal-hal semacam ini bakal membantu Anda. Dengan memahami kualifikasi suatu posisi yang sedang Anda bidik, besar kemungkinan Anda mampu menghasilkan CV yang apik.
Memang, tidak semua contoh yang disebutkan di atas dapat diterapkan pada setiap keadaan. Itulah sebabnya diperlukan penelitian mendalam pada masing-masing posisi dan perusahaan.
Ada satu hal yang perlu dingat. Curriculum vitae adalah senjata bermata dua. Di satu sisi, ia bisa membuka jalan untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Namun, pada sisi lainnya, ia bisa menjelma sebagai setitik nila yang bakal merusak sebelanga kredibilitas Anda.
Berlelah-lelah Membuat CV yang Menarik
Sebagai penutup tulisan, saya persembahkan sebuah pantun cakep khusus bagi Anda yang sedang giat menyebar surat lamaran.
Jangan coba-coba mengulum petai, karena ia bukan kembang gula
Jangan buru-buru bikin curriculum vitae, jika belum paham perusahaannya