Mengapa demikian?
Nggak selalu serius juga orang nyari kerja. Kalau mau meluangkan waktu sejenak, ada juga proses wawancara kerja yang agak kocak.
Setiap perusahaan beroperasi dalam bidang yang berbeda-beda. Bidang kerja yang berlainan membuat tiap perusahaan berfokus pada tujuan yang beragam.
Begitu pula, setiap posisi yang dibuka membutuhkan kualifikasi yang tak serupa. Sebagai contoh, profil seorang sekretaris tentu saja jauh berbeda dengan karyawan bagian gudang.
Menyamakan semua itu (fokus perusahaan dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh suatu posisi tertentu) dalam wujud curriculum vitae yang seragam akan berakhir pada kegagalan. Pembuatan CV harus menyesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan posisi yang diinginkan.
Lantas, bagaimana cara menentukan CV untuk disampaikan kepada suatu perusahaan atau suatu posisi tertentu?
Strategi Tokcer Membuat CV yang Moncer
Membikin curriculum vitae yang menarik hati memerlukan strategi khusus. Anda harus mempelajari beberapa hal untuk mendapatkan CV yang andal.
Berikut ini 2 strategi yang perlu dilakukan dalam pembuatan CV agar berpeluang besar dilirik Bagian Personalia.
1. Pelajari visi perusahaan
Anda yang sedang berburu pekerjaan mungkin pernah mengerjakan skripsi pada akhir masa kuliah. Untuk mendapatkan persetujuan dosen pembimbing, Anda tentu meneropong lebih dulu model sang dosen.
Bila pembimbing Anda seorang yang menyukai detail, barangkali Anda harus memperbanyak hal-hal yang terperinci. Saat Anda bertemu dosen yang rada bergaya filsuf, lebih afdal jika Anda menyisipkan beberapa kalimat motivasi dalam karya tulis yang Anda ajukan.
Serupa dosen pembimbing, perusahaan juga memiliki tipe-tipe yang berbeda satu dengan yang lain. Anda tentu harus berusaha mengambil hati mereka dengan tampilan CV yang sejalan dengan tujuan perusahaan.