Frugal living bukan sesuatu yang asing. Kancil Milenial dan masyarakat hutan Cengkar punya cara menerapkan gaya hidup sederhana bagi warga hutan belantara.
Saat perut lapar, mereka akan segera beranjak memburu mangsa. Dan, ketika keletihan melanda, mereka tak bakal banyak berpikir untuk segera merebahkan raga.
Sedikit saja jenis binatang yang mengenal istilah 'rencana'. Rubah salju misalnya, yang melipatgandakan usaha menjelang guyuran salju tiba.
Jenis mamalia yang satu ini paham betul arti investasi. Ketika lupa menimbun serangga di lubang pohon, mereka bakal menghabiskan musim dingin dengan rongga perut kosong.
Memang begitulah insting hewan bekerja. Tentu saja berbeda dengan manusia, makhluk hidup yang selalu dituntut untuk menyusun rencana demi rencana.
Belum mengenal masyarakat belantara? Silakan berkunjung dan berkenalan dengan Kancil Milenial dan penduduk hutan Cengkar.
Namun, adakalanya kehidupan tak berjalan sebagaimana mestinya. Tuntutan zaman bisa saja mengubah segalanya.
Si Kancil yang terbiasa hidup di belantara, kini harus menyesuaikan diri dengan pergantian era. Kala dunia dikuasai teknologi digital, ia mesti menata hidup kembali agar tak tertinggal.
Hidup (mengikuti gaya manusia) memang berat, Cil. Mungkin kamu tak akan mampu menjalaninya. Kalaupun sanggup, bisa jadi kamu tersiksa lantaran tak sejalan dengan kodrat yang sudah melekat dalam dirimu serta lingkungan hidupmu.
Meskipun begitu, si Kancil telah membulatkan tekad untuk menjalani hidup seiring zaman yang terus berubah. Sejak mencerna ilmu tentang gaya hidup frugal, si Kancil terus berpikir keras mencari akal.
Beberapa waktu lalu, Kancil Milenial mendapat inspirasi dari Ibu Novrita Savitri. Menurut binatang (yang sering digambarkan oleh para pendongeng sebaga binatang) cerdik itu, ilmu frugal living yang dipaparkan Bu Novrita sangat inspiratif dan ia terdorong untuk segera mengaplikasikannya.
Sebagai tanda terima kasih, Kancil telah menyiapkan sekarung mentimun ranum yang langsung dipetiknya dari kebun. Tolong jangan ditanya, itu kebun siapa. Rencananya, mentimun itu akan dikirimkan menggunakan jasa pengiriman tercepat yang dikelola si kura-kura.
Nah, melihat manfaat yang bakal didapat, si Kancil berencana menularkan cara-cara berhemat pada masyarakat. Sudah waktunya seluruh rakyat mengenyam kesejahteraan yang meningkat.
Kancil Milenial telah merancang beberapa konsep frugal living yang sekiranya cocok diaplikasikan dalam masyarakat Cengkar. Si Kancil memformulasikan pemikirannya dalam 3 rancangan, terinspirasi dari 3 kunci, yang disampaikan oleh Bu Novrita Savitri.
Penasaran bakal seperti apa akhir drama Sri yang diisukan hendak mengundurkan diri? Meskipun tak jelas, jawabannya tersedia di sini.
Berikut ini adalah 3 rencana hidup sederhana bagi warga hutan Cengkar.
1. Pola hidup hemat harus didasarkan pada rencana dan tujuan yang tepat
Untuk bisa menjalankan gaya hidup sederhana, setiap binatang harus membuat perencanaan yang matang. Rencana yang disusun harus mempunyai tujuan yang jelas, tidak asal ngegas.
Misalnya saja, hewan-hewan buas harus menyusun daftar buruan minimal secara bulanan. Daftar itu harus berisikan jenis binatang yang berbeda-beda setiap harinya.
Tujuannya gampang diduga, agar keseimbangan hidup tetap terjaga. Penyusunan daftar semacam itu dapat mencegah jenis binatang tertentu cepat punah. Sementara hewan-hewan lain justru terus berkembang biak hingga populasinya membengkak.
2. Tujuan hidup sederhana akan teraih bila dibarengi sikap disiplin yang gigih
Memang tidak bisa dimungkiri, usaha akan berhasil bila dilakukan dengan tingkat disiplin yang tinggi. Begitu pula halnya dengan upaya menjalani pola hidup sederhana.
Kita bisa melihat contoh nyata dalam kehidupan masyarakat hutan belantara.
Kambing hutan hidup berkecukupan lantaran disiplin mengumpulkan jerami saban hari. Bila sekali saja ia alpa dengan kewajibannya, ia tak akan menemukan makanan di gudang penyimpanan.
Akibatnya jelas, si Kambing Hutan bakal dilanda kelaparan dan harus ngutang jerami sana sini. Bahkan, mungkin ia harus berurusan dengan pinjemol (pinjaman jerami onlen). Sudah banyak kambing stres dan melarikan diri ke kampung akibat teror, yang dilakukan serigala si debt collector berhati kotor.
Tak hanya menyulut emosi, debat capres juga meninggalkan peribahasa kocak yang (mudah-mudahan) bisa menghibur diri.
3. Program frugal living bakal sukses bila disertai komitmen bersama, yes
(Maaf, maksa banget.)
Selanjutnya, dibutuhkan komitmen semua warga hutan Cengkar agar program hidup sederhana bisa berjalan lancar dan terus menyebar.
Komitmen bersama bisa dibangun dengan pelbagai cara. Sesama binatang harus saling mendukung pelaksanaan rencana yang diusung.
Mendengar paparan si Kancil, Singa manggut-manggut sembari mengulas senyum penuh arti. Rupanya, ia memaknai nilai luhur komitmen bersama bagi keuntungan diri semata.
Untuk menjalankan program pertama, Singa telah menyusun daftar mangsa selama sebulan penuh tanpa jeda. Inilah daftar mangsa yang diincar sang penguasa belantara:
- tanggal 1: kambing hutan,
- tanggal 2: babi hutan,
- tanggal 3: rusa,
- dan seterusnya hingga ...
- tanggal 31: kancil.
Semua binatang yang namanya tertera dalam daftar yang dibuat Singa harus siap sedia pada saatnya. Mereka mesti ikhlas dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi menjunjung komitmen bersama.
"Bukankah seperti itu, Cil?" gumam Singa sembari mengibas-ngibaskan surainya.
Kancil Milenial tergagap. Mendadak mulutnya tercekat seperti kemasukan lalat.
"Iya, betul," jawab Kancil dengan tubuh menggigil, "Eh, tapi, ..., tapi, ... kayaknya rencana ini harus direvisi, deh!
Akhirnya, program frugal living yang telah dirancang secara matang, buyar seketika lantaran Kancil Milenial selaku penggagasnya lari lintang pukang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H