Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Sebabak Drama Kocak tentang Wawancara Kerja yang Sengak

18 Januari 2024   16:32 Diperbarui: 18 Januari 2024   16:37 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wawancara kerja. Sumber gambar: dudu19 dari Pixabay.

Jika membahas data diri semata, tentu bukan wawancara kerja namanya. Itu mah, kerjaan petugas sensus yang direkrut secara khusus untuk menghimpun data dengan serius.

Seorang pewawancara kerja sejati akan mengorek kemampuan kandidat pekerja yang hakiki. Dan, sepertinya, pertanyaan yang mengarah ke situ tinggal menunggu waktu.

Usai perkenalan diri dan beberapa pertanyaan umum lainnya, kini tiba saat yang mendebarkan. Pewawancara mulai mengajukan pertanyaan yang mampu membuat mulut kandidat mendadak tercekat. Bahkan, tak sedikit pelamar kerja gagap lantaran tak sigap memberikan tanggapan yang memikat.

"Coba ceritakan, apa kekurangan Anda."

Benar saja. Pria setengah baya itu mulai memainkan peran yang sesungguhnya.

Arhan menata napas perlahan-lahan. Ia berusaha mengingat-ingat kembali pelbagai tips yang pernah dipelajarinya. Dalam mempersiapkan diri, ia menemukan banyak bahan di sejumlah buku dan video yang membahas seluk-beluk wawancara kerja.

Aha! Ia mengingat formulanya dan segera merajut seuntai kalimat sebagai jawabannya. Sejurus kemudian, dengan suara yang dikondisikan agar terdengar meyakinkan, Arhan menyampaikan sederet kalimat yang meyakinkan. Ia merasa jawabannya bakal meloloskan dirinya dari perangkap yang dipasang pewawancara.

"Kekurangan saya adalah, saya sulit sekali membiarkan tempat di sekitar saya berantakan, barang-barang berserakan, dan sampah bertebaran. Jika melihat kondisi demikian, saya akan bergegas membereskannya agar suasana menjadi nyaman."

Tampak sekali wajah anak muda itu menunjukkan kelegaan setelah ia menyampaikan tanggapan. Wajah itu menyiratkan bahwa si empunya merasa puas atas apa yang baru saja dituturkannya. Sebaris kalimat yang seakan-akan menunjukkan kelemahan, tapi sebenarnya mengungkapkan kelebihan.

"Wah, kebetulan sekali!" ujar pewawancara dengan mimik gembira, "Kalau Anda diterima kerja di sini, Anda akan ditempatkan di unit kerja saya. Kita akan berada dalam satu ruang kerja nantinya."

Sejenak sang pemuda tercenung. Ia seperti merasakan sesuatu yang tidak ia bayangkan. Tanggapan pewawancara sungguh di luar dugaan. Tampaknya, Arhan berada dalam bahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun