Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kontribusi Apa yang Bisa Anda Berikan untuk Perusahaan?

12 Januari 2024   16:12 Diperbarui: 13 Januari 2024   18:19 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makna berkontribusi. (Sumber gambar: Michal Jarmoluk dari Pixabay.)

Berkontribusi adalah memberikan apa yang kita mampu berikan, tanpa melihat apa yang kita dapatkan. Seorang buruh menyiratkan makna apa itu berkontribusi yang dipahaminya.

Begini ceritanya.                                                                  

Jim adalah seorang lelaki "nyentrik" yang bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan. Uniknya, ia kerap berperilaku tidak lazim, berbeda dengan kebanyakan pekerja lainnya.

Di kala para pekerja umumnya berpakaian biasa-biasa saja (perusahaan memang tidak menerapkan aturan berpakaian tertentu), Jim berani tampil beda. Saban hari ia mengenakan setelan rapi celana panjang dan kemeja kerja, lengkap dengan sulaman namanya tertera di bagian dada. Sepertinya, ia tidak keberatan menyediakan "seragam" kerja dengan upaya sendiri dan tanpa minta pengganti biaya yang dikeluarkannya.

Bukan itu saja. Jim tidak pernah terlambat tiba di tempat kerja. Lelaki yang tampak agak tua di antara para pekerja lainnya itu juga menggunakan jam istirahat dengan semestinya, ketika waktu rehat usai segera beranjak kembali ke tempatnya bekerja.

Silakan singgah untuk mengerling tulisan yang membahas kewaspadaan terhadap bahaya menyambut masa liburan secara berlebih-lebihan.

Tak terbatas pada jam kerja, ia menerapkan sikap disiplin dan kepedulian di sepanjang waktu-waktu lainnya. Belum pernah terlihat ia membiarkan meja kotor oleh sisa-sisa makan siangnya.

Lelaki yang "hanya" bekerja sebagai buruh itu tidak menampakkan dirinya sebagai seorang pekerja rendahan. Mestinya, pegawai-pegawai lain yang berposisi lebih tinggi tak enak hati menyaksikan sikap dan cara Jim bekerja.

Pelajaran tentang Etos Kerja si Buruh Sederhana

Buku Chicken Soup for the Soul at Work (1997) menampilkan kisah inspiratif pekerja kelas rendahan itu dalam sebuah artikelnya. Kisah seorang pekerja tak biasa yang telah menginspirasi pekerja lainnya itu disarikan oleh Kenneth L. Shipley dalam artikel berjudul "Pekerja yang Tidak Lazim".

Shipley, yang terkesan oleh sepak terjang Jim, kemudian mengambil pelajaran dari etos kerja si buruh sederhana. Ia menerapkan profesionalitas Jim, yang berkedudukan di bawahnya di perusahaan yang sama, tetapi menunjukkan semangat kerja di atas rata-rata. Ia juga selalu berusaha memberikan kontribusi lebih banyak bagi perusahaan tempatnya bekerja.

Memangnya, setelah jerih payahnya bekerja keras, apakah ia menerima imbalan yang  pantas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun