Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perpanjangan SIM Online Tak Lagi Bikin Senewen

6 Juni 2023   05:00 Diperbarui: 6 Juni 2023   05:48 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertebarannya kata "ceroboh"  dalam data penyebab kecelakaan lalu-lintas di Indonesia mengindikasikan perlunya surat izin yang benar bagi para pengemudi. Ditambah lagi dengan istilah-istilah lain yang menggambarkan perilaku tak baik manusia di jalan raya.

Salah satu sarana yang bisa digunakan untuk mengurangi kata ceroboh dan kawan-kawannya adalah proses pembuatan dan perpanjangan SIM.

Perpanjangan SIM Tetap Dibutuhkan

Dalam proses pembuatan atau perpanjangan SIM, dibutuhkan wahana untuk mendidik para (calon) pengemudi memahami pentingnya keselamatan. Selain itu, sarana ini juga harus dirancang agar para pengemudi mampu mengendalikan diri dan tidak merasa bahwa jalan raya dibuat oleh embah mereka.

Nah, wahana dengan kriteria seperti itu bisa diwujudkan dalam bentuk tes psikologi bagi calon pengemudi atau tes-tes lain yang serupa dengannya.

Lho, bukankah penggugat justru mempersoalkan hal-hal yang terkait dengan lemahnya proses perpanjangan SIM? Misalnya, soal ketidakjelasan tolak ukur berdasarkan kajian lembaga yang kompeten, masalah hasil ujian yang tidak ditunjukkan kepada peserta, dan proses ujian teori dan praktik tidak disertai pembelajaran kepada peserta.

Memang sebaiknya prosedur yang belum pas dievaluasi lagi dan segera diperbaiki agar tujuan yang diinginkan benar-benar tercapai. Namun, secara umum, proses pembuatan dan perpanjangan SIM tetap perlu dijalankan agar jumlah kekacauan di jalan raya tidak membesar.

Jadi, prosedur perpanjangan SIM online yang ringkas dan transparan perlu terus dijalankan, dievaluasi, dan diperbaiki kekurangan-kekurangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun