Jika harus menyampaikan sebuah kekurangan, ungkapkan hal-hal yang tidak menyerang secara pribadi. Lebih baik mengutarakan kondisi atau penghambat yang memang harus terjadi dan tidak dapat dihindari.
Meskipun demikian, penyampaiannya tetap harus dilakukan secara hati-hati. Dan, lagi-lagi, pengetahuan Anda mengenai perusahaan atau institusi yang Anda lamar bisa sangat membantu Anda terlepas dari "jebakan" yang membahayakan.
Sebagai contoh, Anda menyampaikan bahwa kekurangan perusahaan yang Anda tinggalkan adalah mudahnya perusahaan memindahkan karyawan keluar dari homebase-nya. Pernyataan ini bisa menjadi bumerang yang langsung melumpuhkan Anda bila perusahaan yang Anda incar justru tengah menjalankan program mutasi pegawai antar daerah.
Satu hal penting lainnya menyangkut konsistensi. Jika pada awal wawancara, Anda mengumbar pujian terhadap budaya kerja yang diterapkan institusi lama, jangan kemudian mencelanya ketika diminta oleh pewawancara.
Itulah 2 pertanyaan yang sering dilontarkan pewawancara dalam wawancara kerja. Keduanya bisa melapangkan jalan Anda menuju pekerjaan idaman. Namun sebaliknya juga bisa menjadi aral yang membuyarkan mimpi Anda.
Jadi, jangan pernah sia-siakan saat mendapat kesempatan, karena wawancara kerja adalah bagian menentukan dalam proses rekrutmen perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H