Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Awas, Nafsu Menulis yang Kelewat Besar Bisa Mengacaukan Pola Membaca

11 Mei 2020   15:53 Diperbarui: 12 Mei 2020   02:40 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena pembahasan tulisan ini mengarah kepada urusan membaca, maka saya hanya akan membahas dua saja di antara ketiga syarat itu yang berhubungan dengan pihak pembaca buku.

Pertama, metode yang digunakan pembaca adalah membaca secara kritis atau melakukannya secara amat ketat proses penghimpunan makna. Dalam kaitan ini, Hernowo memberikan lima macam sikap yang perlu ditumbuhkan dalam membaca, yakni sabar, telaten, tekun, gigih dan sungguh-sungguh.

Kesabaran diperlukan dalam membaca buku karena bila membaca dilakukan dengan tergesa-gesa, pembaca bisa mengambil kesimpulan yang keliru.

Ketelatenan dibutuhkan saat mengumpulkan makna-makna yang tersebar dalam sebuah buku. Sebab bila tidak telaten, mungkin pembaca buku tak akan menemukan gagasan-gagasan yang dimaksudkan oleh penulis buku.

Sementara itu, ketekunan akan berguna saat seorang pembaca menyisir bagian-bagian buku seperti kata, kalimat, alinea, bab dan yang lainnya yang mungkin menyimpan gagasan-gagasan yang bermanfaat di dalamnya.

Kegigihan juga diperlukan, misalnya ketika seorang pembaca tak berhasil memahami sebuah bacaan seusai membaca sebuah buku sehingga harus membacanya lagi untuk kedua kalinya dan seterusnya.

Sedangkan sikap bersungguh-sungguh dibutuhkan seorang pembaca dalam upaya memahami maksud penulis serta kemungkinan mendapatkan manfaat tak terduga setelah membaca sebuah buku.

Seperti sudah saya singgung di atas, rasanya akan sangat sulit mencapai tujuan untuk "mengikat makna" melalui membaca secara kritis seperti yang dimaksud Hernowo jika membaca dilakukan semata-mata untuk mendapatkan referensi penulisan.

Yang paling mungkin terjadi, membaca tidak akan dilakukan secara mendalam dengan sebagian atau keseluruhan dari kelima sikap membaca yang telah saya sampaikan di atas.

Dan ketika telah mendapatkan bahan rujukan, mungkin cuma sebaris kalimat atau selarik ungkapan, kita akan segera menutup dan menyimpan kembali buku itu ke dalam lemari.

Kedua, seorang pembaca bisa merasakan manfaat dari membaca buku ketika ia mampu menyinergikan gagasan penulis buku dengan gagasan yang telah tersimpan dalam benak si pembaca sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun