Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Humor Artikel Utama

10 Peribahasa dan Artinya yang Kocak bagi Kaum Rebahan

20 Februari 2020   16:54 Diperbarui: 9 Januari 2024   08:55 4115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pexels.com/retha ferguson

Saya menghimpun 10 peribahasa dan artinya khusus untuk para penggemar rebahan. Barangkali ada yang kocak, ganjil, atau menyebalkan, semata sebagai hiburan.

Menjelang akhir tahun 2019 yang lalu, mulai muncul, merebak dan kemudian semakin populer istilah "kaum rebahan".

Secara umum julukan ini ditujukan bagi orang-orang, khususnya anak-anak muda yang biasa dikenal sebagai golongan milenial, yang lebih menyukai kegiatan berbaring santai di kasur atau mungkin juga di sofa ketimbang aktivitas lain yang memerlukan banyak gerakan tubuh.

Banyak hal yang bisa dilakukan kaum milenial sembari rebahan. Kita tahu sebagian remaja zaman kini sangat menggemari teknologi.

Dan pelbagai macam teknologi telah terhimpun rapi dalam sebuah perangkat pintar bernama gawai. Maka, generasi milenial terkesan tak bisa lepas dari gawai.

Berbagai aktivitas bisa dilakukan menggunakan gawai. Mulai aktivitas menghibur diri semacam menonton video atau memainkan gim daring hingga usaha mencari nafkah dan aktualisasi diri dalam bentuk perdagangan daring dan pekerjaan lepas alias freelance.  

Namun entah kenapa, akhir-akhir ini istilah "rebahan" lebih sering terdengar dalam nada negatif. Ungkapan-ungkapan kurang elok semacam malas, ingin serba instan, tidak memikirkan masa depan, dan lain-lain lebih menyeruak ketimbang ungkapan yang menyembulkan semangat dan harapan yang baik.

Wahai Kaum Rebahan, Inilah 10 Peribahasa dan Artinya yang (Tidak) Cocok Buat Kalian

Nah, berdasarkan pandangan mengenai kaum rebahan yang demikian, berikut ini 10 peribahasa dan artinya yang konyol berkaitan dengan golongan manusia yang gemar berbaring ini. 

1. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi

Peribahasa baku ini sepertinya cukup sulit diterima dalam kehidupan kaum rebahan.

Mereka mungkin akan membantah peribahasa itu dengan kalimat ini, "Bagi kami, duduk atau berdiri sama saja. Keduanya bukan tabiat kami. Rebahan adalah pilihan terbaik!"

2. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari

Sebetulnya ini merupakan sebuah peribahasa terkenal yang sarat akan makna keteladanan.

Namun kaum rebahan memiliki sikap yang berbeda dengan kebanyakan orang, termasuk dalam urusan cara kencing yang paling didambakan.

"Mau guru kencing berdiri, murid kencing berlari, ya terserah! Kami sedang memikirkan bagaimana caranya kencing yang efektif tanpa beranjak dari sofa."

3. Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak

Ini baru peribahasa yang pas, menunjukkan kebanyakan aktivitas kaum rebahan. Bahkan, mereka mempunyai ungkapan yang jauh lebih tajam dibandingkan peribahasa itu.

"Cucok nih peribahasa. Bagi kami, main sama teman virtual yang jaraknya melebihi tujuh kali keliling bumi pun tetap lebih menarik ketimbang ngobrol sama saudara serumah atau tetangga di depan pagar."

4. Sedia payung sebelum hujan

Kaum rebahan tak akan tertarik dengan peribahasa terkenal yang kolot ini. Bagaimana tidak, itu cuma urusan yang nyaris tak melibatkan teknologi sama sekali.

Mereka akan lebih suka menggantinya dengan kalimat yang jauh lebih mewakili hasrat hati, "Sedia gawai sebelum melakukan apa pun."

Bukankah semua urusan bisa diselesaikan dengan gawai?

Ya, tentu saja harus ada kuota internetnya. Mau mencari hiburan macam apa pun, di gawai tersedia. Mau pergi ke mana saja, tinggal pencet layar gawai. Perut lapar tak pernah menjadi masalah sepanjang ada si pintar. Tinggal pilih-pilih makanan yang kita inginkan dan si smart akan segera mendatangkan makanan yang kita kehendaki ke depan hidung kita.

Dan semua itu bisa kita lakukan tetap dengan rebahan, bukan?

5. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu akan gagal juga

Waduh, kaum rebahan nggak terlalu mengenai tupai. Tupai cuma ada di kebun, kecuali tupai-tupai yang sudah jadi aktor film atau tokoh gim. Dan itu tidak banyak.

Mau sepandai apa pun tupai melompat, para perebah badan tetap tak akan mengaguminya. Melompat itu bukan sesuatu yang penting banget. Kenapa sih binatang aneh itu suka banget melompat-lompat, bukannya berbaring santai aja.

Kaum rebahan baru akan mengangkat jempol mereka tinggi-tinggi pada satu hal. Jika ada makhluk yang bisa menemukan dan menciptakan sebuah alat atau cara agar orang bisa tak beranjak dari kasur sepanjang hari dan semua urusan kelar, itu lah penemuan yang paling didambakan.

6. Main air basah, main api hangus

"Makanya, main hape aja!" ujar kaum rebahan santai, tentu saja sambil rebahan di atas busa yang empuk.

7. Tak kan lari gunung dikejar

Gunung adalah bagian penting dalam kehidupan geng rebahan. Para gunung yang perkasa telah sepemahaman dengan mereka. Sama-sama hobi mager sepanjang hari.

Yang namanya gunung itu, mau didaki, mau dicangkuli ataupun dikejar-kejar, ia akan tetap santuy di tempat kedudukannya yang nyaman. Sama juga ketika kita teriakin teman-teman yang gemar rebahan. Jangankan lari, sedikit mendongak pun entah berkenan entah tidak.

8. Habis manis sepah dibuang

Menanggapi kalimat ini, bisa-bisa kaum rebahan mendadak kalang kabut. Mereka akan berusaha sekuat tenaga meraih sepah itu dari tangan kita.

"Eh, tunggu sebentar, dong. Biarpun sepah, dicek dulu masih ada sisa kuotanya nggak? Jangan main buang aja!"

9. Habis gelap terbitlah terang

Kaum rebahan tak akan terlalu peduli, apakah dunia sedang gelap gulita atau terang benderang. Dalam gelap juga, asal nggak lowbat, hape mereka tetap sangat berdaya guna.

10. Anjing menggonggong kafilah berlalu

Kalau hanya suara anjing mah, kaum rebahan tak akan ambil pusing. Kaum ini hanya akan merasa was-was ketika gawainya mengeluarkan bunyi notifikasi dari provider. Mereka amat takut mendapat kabar bahwa paket kuota internetnya tak kan berumur panjang lagi.

Sembari selonjoran di sofa, saya sudahi persembahan 10 peribahasa dan artinya yang sembarangan ini sebagai guyonan semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun