Aset-aset semacam itu bisa dikelola menjadi semacam museum. Ke depan bisa saja kita memperkenalkan sebuah destinasi wisata baru bernama "Museum Kerajaan Palsu Nusantara".
5. Penerjemah
Salah satu klaim yang disampaikan oleh para petinggi kerajaan-kerajaan yang baru bermunculan adalah merekalah penguasa dunia. Penasihat KAS misalnya menyatakan bahwa KAS merupakan kerajaan yang akan menerima tampuk kekuasaan dunia setelah berakhirnya dominasi kekuatan Barat. Sementara itu, Raden Rangga dari Sunda Empire menyebut negara-negara di dunia harus mendaftar ulang kepada Sunda Empire jika tidak ingin hilang dari peta dunia.
Nah, suatu saat para perwakilan dari negara-negara di seantero dunia harus datang ke kerajaan-kerajaan penguasa dunia itu untuk berbagai keperluan termasuk mendaftarkan ulang negara mereka. Bila para wakil negara-negara dari semua penjuru bumi hadir, mungkin akan terjadi hambatan besar dalam urusan komunikasi. Di sinilah dibutuhkan jasa penerjemah.
6. Perencana keuangan
Satu lagi potensi yang terbuka lebar dengan hadirnya kerajaan-kerajaan baru. Hasil penyelidikan polisi menemukan beberapa "raja" menjanjikan akan membagi-bagikan uang kepada seluruh rakyat dalam jumlah yang signifikan. Sebut saja King of the King yang akan membagikan duit hingga Rp 3 milyar kepada setiap individu di negeri ini.
Ketika tiba saatnya nanti, anggota masyarakat yang tak pernah memiliki uang sebesar itu dikhawatirkan akan kebingungan menggunakan rezeki nomplok yang bikin susah tidur itu. Bisa jadi mereka akan kalap membelanjakan uangnya untuk berfoya-foya dan hal-hal tak berguna lainnya tanpa memikirkan masa depan mereka. Nah, agar uang yang diterima warga mendatangkan manfaat maksimal, dibutuhkan seorang penasihat keuangan atau financial advisor yang handal untuk membantu masyarakat mengelola uangnya dengan bijak.
Namun kelihatannya potensi bisnis yang terakhir ini tak akan sempat terealisasi. Sebelum sempat membagi-bagikan uang, para petinggi kerajaan telah keburu ditangkap polisi.
Referensi: kompas, detik, kompas, detik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI