Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Fokus Shin Tae-Yong Mengawali Kiprah sebagai Pelatih Timnas Indonesia

31 Desember 2019   11:13 Diperbarui: 31 Desember 2019   11:13 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kompas.com

Menyaksikan keseriusan pelatih baru tim nasional Indonesia, Shin Tae-Yong, rasanya optimisme pantas merebak. Sejak mula, pelatih asal Negeri Ginseng itu telah menyatakan kesiapannya membawa persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik dan meraih posisi yang lebih tinggi.

Saya mengingat beberapa kali kesempatan menyaksikan aksi Shin Tae-Yong, terutama saat berada di pinggir lapangan mengantar tim asuhannya bertanding.  Hampir dalam setiap kesempatan itu, saya melihat wajah dan gerak gerik Tae-Yong sangat serius dan kaku.

Namun dalam konferensi pers usai dikukuhkan secara resmi sebagai pelatih timnas Indonesia pada tanggal 28 Desember 2019 yang lalu, raut muka Tae-Yong tampak ceria. Semoga saja keceriaan yang menghias wajahnya menyiratkan kegembiraan masa depan sepak bola Indonesia.

Pelatih yang Turun Kelas?

Begitu menerima pinangan PSSI untuk melatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong sempat mendapatkan sebutan sebagai pelatih yang turun kelas. Sebelum menangani Indonesia, Tae-Yong adalah pelatih timnas Korea Selatan yang bertengger di posisi 40 dalam peringkat yang dirilis FIFA. Sementara Indonesia berada sangat jauh di papan bawah, yakni peringkat 173.

Shin Tae-Yong mengaku tidak terusik dengan label miring itu. Ia tak menjadikan njomplang-nya peringkat FIFA antara Korea Selatan dengan Indonesia sebagai sesuatu yang perlu dipersoalkan. Menanggapi 'tuduhan' itu, pelatih yang kini berusia 50 tahun itu justru memperlihatkan sebuah sikap yang mendatangkan optimisme.

Ia mengungkapkan bahwa meskipun federasinya berperingkan rendah, tetapi para pemain Indonesia memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Ia meyakini bahwa dirinya akan mampu membantu timnas meningkatkan prestasi di lapangan hijau dan menaikkan posisi Indonesia pada peringkat FIFA.

3 Fokus Awal Shin Tae-Yong

Tak lama setelah sah berstatus sebagai pelatih timnas Indonesia, ia segera mengambil beberapa tindakan. Mengawali kiprahnya sebagai pelatih timnas Indonesia, ia mengungkapkan 3 fokus awal yang telah dan akan dijalaninya untuk menggenjot prestasi sepak bola Indonesia.

1. Meningkatkan kemampuan komunikasi

Tae-Yong memandang komunikasi sebagai sebuah variabel yang sangat penting dalam berbagai urusan. Dalam dunia sepak bola, komunikasi yang baik bisa mendekatkan seorang pelatih dengan para pemain yang dibinanya baik secara keseluruhan tim maupun masing-masing pemain secara personal.

Cara berkomunikasi yang mudah dimengerti oleh para pemain akan sangat membantunya menyampaikan kebijakan dan instruksi terkait permainan di lapangan. Kemampuan komunikasi yang baik juga akan membuatnya semakin bisa mengerti masalah dan kondisi yang dihadapi orang-orang di sekitarnya, utamanya para pemain. Hal ini bisa menjadi sarana yang efektif membina kedekatan seorang pelatih dengan anak-anak asuhnya.

Untuk menjaga komunikasi yang baik, Shin Tae-Yong telah bertekad untuk mempelajari bahasa Indonesia selaku bahasa yang dimengerti oleh semua anggota tim. Tentu saja niat baik ini disambut gembira oleh jajaran pengurus PSSI. Mereka akan memfasilitasi rencana Tae-Yong belajar bahasa Indonesia.

2. Memperbaiki ketahanan fisik

Indra Sjafri, pelatih timnas U-22 yang kabarnya telah didapuk menjadi salah seorang asisten Shin Tae-Yong memberikan sebuah masukan terkait kondisi pemain Indonesia. Ia menyampaikan hasil pantauannya selama menangani timnas bahwa kondisi fisik rata-rata pemain tim nasional Indonesia kurang bagus.

Gayung pun bersambut. Menurut Tae-Yong, kondisi fisik pemain sepak bola merupakan hal yang sangat penting. Kondisi fisik pemain sepak bola bisa memengaruhi mental, fokus dan semangat bertanding mereka di tengah lapangan.

Mendapati kenyataan itu, Tae-Yong pun segera bertindak. Ia berencana mendatangkan pelatih fisik dari negara asalnya yang memiliki pengalaman menangani kondisi fisik pemain di ajang Piala Dunia. Bisa diharapkan, kelak ketahanan fisik para pemain Indonesia akan sebugar pemain-pemain sepak bola kelas dunia.

3. Mengenal secara dekat pemain Indonesia

Kelihatannya Shin Tae-Yong sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan para pemain timnas Indonesia. Selama ini, ia mengaku telah mengenal beberapa pemain Indonesia. Namun sebatas data belaka.

Sang pelatih baru berharap bisa berkenalan secara langsung dengan semua pemain yang kelak akan sering bersama-sama dengannya. Ia mencanangkan program mengumpulkan sejumlah 60 orang pemain yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, yakni tanggal 13 Januari 2020.

Sebuah pepatah mengatakan, "Tak kenal maka tak sayang". Setelah Shin Tae-Yong dan para pemain bertemu muka dan saling mengenal secara lebih dekat, semoga mereka akan saling menyayangi. Hubungan yang baik antara pelatih dan pemain akan menjadi modal berharga dalam mengarungi persaingan sepak bola yang semakin keras.

Selamat menikmati sepak bola Indonesia, Shin Tae-Yong.

Referensi: 1, 2, 3 dan 4.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun