Tiga Pelajaran Penting
Usai membaca kisah itu, saya melihat peran besar seorang ibu dalam membentuk karakter anak gadisnya hanya dengan sebuah sikap sangat bijaksana yang ditunjukkannya. Saya melihat setidaknya ia telah menunjukkan tiga sikap yang berpengaruh sangat baik bagi perkembangan mental anaknya hingga si anak dewasa.
Pertama, sang ibu tidak menutupi kesalahan anaknya hanya demi membuat si anak merasa senang. Dalam kehidupan nyata, saya kira banyak orang tua yang selalu membela anak-anaknya dengan berbagai cara. Termasuk ketika anak berbuat salah.
Sikap melindungi anak yang berlebihan seringkali menumbuhkan mental yang lemah pada diri anak. Perbuatan salah yang ditutupi bisa jadi membuat anak-anak merasa perbuatannya tidak keliru. Atau setidaknya dibenarkan terutama oleh orang tua. Maka, anak-anak yang sering diperlakukan demikian akan sulit diharapkan bisa menjaga sikap baik dan mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan yang lebih parah, anak-anak akan mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain.
Kedua, sang ibu menunjukkan sikap tegasnya dengan menyatakan kekecewaan atas perilaku si anak yang berlaku buruk kepada kakeknya. Sikap seperti ini akan menumbuhkan rasa empati pada diri anak-anak. Mereka akan mengerti bagaimana rasanya menjadi orang yang tersakiti. Dan perasaan semacam itu merupakan pendorong seseorang untuk menahan diri dari menyakiti orang lain.
Ketiga, ia tidak serta-merta memberikan jalan keluar bagi putrinya untuk menyelesaikan masalah yang dibuatnya. Sang ibu memberikan kesempatan kepada anaknya untuk berpikir dan menemukan sendiri solusi atas persoalan yang tengah menderanya. Tentu saja cara seorang ibu yang memberikan kepercayaan kepada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri akan mengangkat kepercayaan diri anak ke tingkat yang lebih tinggi.
Wah, ternyata mengisi liburan tidak harus pergi ke lokasi-lokasi wisata dengan spot-spot yang instagramable, ya. Tempat yang hening dengan bangku-bangku dan tumpukan buku pun bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengisi waktu dan mendapatkan inspirasi.
Referensi: "Character Matters", Thomas Lickona, PT Bumi Aksara, Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H