Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

3 Titik Rawan Usaha Travel

15 Juni 2019   06:05 Diperbarui: 16 Juni 2019   18:48 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun berdasarkan pengalaman saya sekian lama bergaul dengan dunia travel, keunggulan ini tidak bisa dijadikan satu-satunya andalan pengusaha jasa travel untuk menggaet dan mempertahankan pelanggan. Layanan sejak pemesanan tiket, proses perjalanan hingga layanan pasca perjalanan tetap harus menjadi perhatian.

Titik-titik Rawan Jasa Travel
Berikut ini titik-titik rawan layanan yang berkaitan dengan usaha jasa travel yang bisa memengaruhi keputusan pengguna. (Calon) penumpang yang kecewa dengan salah satu titik ini bisa mengalihkan pilihan mereka ke jenis tranportasi lainnya yang terhitung relatif lebih murah seperti bus dan kereta api.

Pertama, layanan pemesanan tiket. 

Pada titik ini terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan, antara lain data jadwal dan kesediaan seat secara up to date (sebisa mungkin online), pencatatan pemesanan jadwal perjalanan dan alamat asal dan tujuan yang akurat, serta informasi dari petugas pendaftaran kepada sopir mengenai data nomor telepon dan alamat penumpang yang tepat. Dan tentu saja keramahan dan kecekatan petugas pendaftaran baik pendaftaran langsung, per telepon maupun sarana pendaftaran lainnya.

Kedua, layanan selama perjalanan. 

Penjaga gawang utama untuk menjaga titik layanan ini adalah sopir. Seorang sopir adalah penentu utama puas atau tidaknya seorang penumpang dengan jasa travel. 

Peran sopir dalam hal ini antara lain menjalankan mobil dengan cara yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang. Rasa aman dan nyaman berkaitan dengan keterampilan mengemudi serta tutur kata dan kebiasaan-kebiasaan sopir selama dalam perjalanan. 

Kebiasaan-kebiasaan kurang baik seperti bicara kurang sopan, merokok dalam kendaraan atau meminta tambahan biaya pengantaran yang tidak wajar merupakan nilai negatif yang akan mengurangi kredibilitas sebuah jasa travel.

Ketiga, layanan pasca pengantaran. 

Layanan pada titik ini bisa melibatkan sopir dan operator atau resepsionis di kantor. Yang terkait dengan sopir misalnya berupa sikap terhadap barang penumpang yang tertinggal dalam mobil. Sedangkan layanan yang menjadi tanggung jawab operator contohnya penanganan keluhan penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun