Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup dalam Tumpukan Kartu

14 Desember 2018   17:50 Diperbarui: 14 Desember 2018   18:16 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.tribunnews.com

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan terhadap kartu-kartu yang ada dalam dompet kita? Ada beberapa hal yang bisa membantu kita mengamankan kartu-kartu dimaksud karena hal itu bisa berdampak pada kenyamanan kita.

Pertama, memilah-milah kartu-kartu yang kita miliki, antara kartu yang masih berlaku, kartu yang hampir kedaluwarsa dan kartu yang sudah kedaluwarsa. Masing-masing membutuhkan perlakuan yang berbeda.

Untuk kartu yang masih berlaku, tentu saja kita tetap bisa terus menyimpan dan menggunakannya. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Coba teliti kondisi fisik kartu, utamanya kartu yang terkait dengan uang seperti kartu kredit atau kartu ATM. Adakalanya kartu yang rusak atau cacat tidak bisa digunakan untuk bertransaksi di toko atau ATM. Jika menemukan keadaan demikian, lebih baik diurus ke bank penerbit kartu. Untuk kartu-kartu jenis yang lain, perlu juga dipilah berdasarkan frekuensi pemakaiannya. Kartu yang jarang dipakai, seperti misalnya kartu alumni atau kartu garansi kulkas cukup disimpan di rumah tidak perlu ditenteng ke mana-mana.

Bila menemukan kartu yang hampir kedaluwarsa, sebaiknya segera mengurus kartu baru atau perpanjangannya agar tidak direpotkan olehnya saat kartu sudah telanjur habis masa lakunya. Batasan hampir kedaluwarsa bisa berbeda-beda tergantung jenis kartu dan lamanya pengurusan kartu baru atau perpanjangannya. 

Untuk kartu yang terkait dengan financial, biasanya lembaga terkait akan menyampaikan notifikasi untuk mengurus perpanjangannya. Misalnya saja kartu kredit dan kartu debit. Contoh lain, SIM. Aturan Kepolisian sekarang tidak memungkinkan perpanjangan SIM yang telah mati alias kedaluwarsa. Untuk "menghidupkan" kembali SIM yang telah mati meskipun "tiren" alias mati kemaren, kita harus mengikuti prosedur pembuatan SIM baru sebagaimana orang yang belum pernah memiliki SIM.

Terakhir, memusnahkan kartu-kartu kedaluwarsa yang berisiko disalahgunakan. Sebagai misal, kartu kredit yang telah jatuh tempo harus dimusnahkan dengan cara digunting mengenai pita magnetik yang ada di dalamnya agar tidak bisa digunakan lagi untuk bertransaksi.

Untuk kartu jenis ini biasanya lembaga penerbit kartu akan menghubungi pemilik kartu menjelang kadaluwarsa. Namun bila tidak ada pemberitahuan sementara masa berlaku kartu sduha hampir berakhir, sebaiknya kita berinisiatif untuk menghubungi lembaga tersebut.

Kartu kedaluwarsa yang tidak berisiko disalahgunakan bisa disimpan di rumah sebagai kenang-kenangan bila memang suka mengoleksinya. Namun menyimpan kartu kedaluwarsa tetap mengandung risiko penyalahgunaan, khususnya kartu yang mengandung data identitas pemilik kartu di dalamnya. Maka, mengoleksi kartu kedaluwarsa pun perlu berhati-hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun