Dan tentu saja kita tak bisa mengabaikan urusan yang dari zaman dulu hingga kini tetap membutuhkan kartu, yakni KTP dan SIM. Kartu-kartu itu memang harus selalu siap siaga di dompet kita.
Mungkinkah masih ada orang yang setia menyimpan kartu rental kaset video dan kartu alumni sekolah dasar atau kartu telepon dalam dompetnya?
Dengan asumsi seseorang memiliki satu buah dari masing-masing jenis, coba hitung berapa kartu harus menyelip di dompet. Padahal tak jarang satu orang menggunakan beberapa kartu untuk kepentingan yang sama. Misalnya memiliki dua kartu kredit dari dua bank yang berbeda. Atau menjadi anggota sekian banyak super market.
Betapa tersiksanya jika suatu saat nanti kita tidak bisa lagi duduk nyaman karena pantat terganjal dompet yang penuh sesak oleh berbagai macam kartu.
Namun orang pun tak kurang akal. Mereka memiliki cara untuk mengatasi tebalnya tumpukan kartu. Salah satunya dengan dompet khusus untuk menyimpan kartu, terpisah dengan dompet untuk menyimpan uang.
Kartu Kedaluwarsa
Saya yang tidak memiliki banyak kartu saja bisa sampai kebablasan menyimpan kartu kedaluwarsa alias expired, kata orang sono. Bagaimana pula dengan orang yang menyimpan kartu yang sekian kali lipat jumlahnya dibandingkan saya?
Oleh karena itu, alangkah baiknya sesekali melakukan penyisiran dompet dan mencermati kartu-kartu yang menyesakinya. Selain potensi masalah yang timbul akibat kartu kedaluwarsa seperti pengalaman saya, banyak risiko lain terkait dengan kartu yang kita miliki.
Sebagai contoh, jangan sampai kita malu karena menyodorkan kartu kredit yang kedaluwarsa sewaktu membayar belanjaan. Atau kita harus menghadapi penolakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) saat kita sangat membutuhkan uang hanya karena kartu ATM kita habis masa berlakunya.
Tak sedikit pula orang yang ketakutan melihat polisi, terutama kumpulan polisi yang sedang melakukan razia kendaraan bermotor, saat berkendaraan karena SIM-nya telah mati.
Penyisiran Kartu