Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan November Menyemai Harapan

7 November 2018   12:57 Diperbarui: 8 November 2018   01:52 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nyaris sepanjang usia, tak pernah kami mencerap datangnya hujan sebagai peristiwa penuh makna yang suatu ketika sangat kami harap tercurah.

Karena kami merasa bukan seperti petani dengan hamparan tanaman padi yang menggantungkan kelangsungan hidup pada tercukupinya air di petak-petak sawah.

Kami pun bukan bagian dari kawanan katak yang hanya bisa bernyanyi dan berlompatan dengan gembira dalam genangan air yang melimpah.

Hingga saat kami mendapati sebuah kenyataan, kemarau musim ini benar-benar mengerontangkan tandon-tandon air yang tersembunyi di kedalaman tanah maupun yang terpasang di atas menara.

Kekeringan yang berlarat-larat menyatukan orang-orang dengan ember dan jeriken bersabar memutari sumur artesis menanti tetesan air yang tak banyak bersisa.

Musim panas tahun ini tak cepat berlalu, memaksa manusia yang biasanya menyiram apa saja tanpa kira-kira menjadi banyak berhitung sebelum menumpahkan air walau seciduk saja.

Dan hujan yang mengguyur tanah kami di awal November telah meyakinkan kami bahwa setiap yang dilimpahkan-Nya tidaklah sia-sia.

Kami menyaksikan titik-titik air dari langit-Nya kembali mengaliri pipa-pipa bawah tanah menuju rumah-rumah warga.

Kami pun menjumpai bak-bak penampungan dan tempat-tempat penyimpanan di kediaman kami mulai terkucur air bersih setelah timpas sekian lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun