Perangkap Tiga "M"
Ada beberapa alasan umum yang menyebabkan orang sulit mengatakan "tidak". Di antaranya adalah takut merusak hubungan, takut kehilangan kesempatan (misalnya kesempatan bisnis) serta takut mendapatkan balasan yang sama.
William Ury dalam bukunya "The Power of Positive No" menyebutkan adanya perangkap tiga "M" dalam kaitan dengan sulitnya orang berkata "tidak" atas sesuatu yang sebenarnya tidak dikehendaki. Tiga "M" adalah Mengakomodasi, Menghindari dan Menyerang.
- Mengakomodasi
Suatu ketika Anda merancang sebuah liburan bersama keluarga di akhir pekan. Mendadak di hari Jumat bos Anda minta Anda kerja lembur pada hari Sabtu dan Minggu.
Batin Anda tentu akan teriak "Tidaaakk!" Namun teriakan itu tak pernah keluar dari mulut Anda. Sebaliknya yang meluncur melalui bibir Anda justru kata "Ya" yang berbuntut penyesalan. Maka Anda sedang dalam situasi "mengakomodasi" permintaan Bos Anda.
- Menghindari
Misalnya di tempat kerja Anda ada seorang rekan kerja yang nyebelin, sebut saja suka nyetel musik dangdut keras-keras. Suara bising saja sudah mengganggu konsentrasi kerja Anda, apalagi ditambah Anda tidak suka jenis musik yang digemari rekan Anda.
Di tengah batin yang tersiksa, Anda pura-pura tidak sedang menghadapi masalah atas ulah rekan kerja Anda. Maka, Anda sedang berada dalam perangkap "menghindari" persoalan karena tidak enak hati.
- Menyerang
Anda tergolong orang yang tidak suka basa-basi. Maka ketika dalam suatu rapat yang Anda pimpin, ada seseorang yang mengusulkan suatu rencana yang bertentangan dengan pemikiran Anda, tanpa tedeng aling-aling Anda langsung mengatakan "tidak". Tak berhenti sampai di situ.
Anda melanjutkan kata "tidak" dengan mengatakan, misalnya "Usulan Anda tidak bisa diterima karena tidak sesuai dengan misi perusahaan kita." Dalam kasus ini, Anda telah "menyerang" anggota tim Anda. Efeknya di belakang hari, anggota tim Anda yang tersakiti akan lebih banyak bungkam.
Gunakan Metode "Tidak yang Positif"
Mengatakan "tidak" pada saat yang tepat dengan cara yang bisa diterima lawan bicara akan menyelamatkan kita dari pemborosan waktu, materi dan lain-lain. Termasuk juga perasaan.