Perihal kecemasan akan hal buruk yang akan terjadi semacam ini, seorang penyair mengatakan, "Bergembiralah, sebab kebanyakan yang kau takuti adalah dusta." (Dr. 'Aidh al-Qarni dalam "La Tahzan"). Saya sudah sering mengalami kejadian bahwa pikiran akan datangnya hal buruk yang akan menimpa saya ternyata lebih sering tidak terjadi. Tetapi kekhawatiran semacam itu masih kerap menggelayuti.
Pekerjaan rumah yang harus segera kami selesaikan adalah mencari obat untuk menyembuhkan atau setidaknya mengurangi 'nyeri hati' akibat penyakit suka menunda yang sudah cukup kronis. Saya pun membongkar rak buku dan menemukan beberapa 'guru' yang---mudah-mudahan---bisa membantu kami. Satu di antara mereka adalah "La Tahzan".
Semoga saja motivasi-motivasi Dr. 'Aidh al-Qarni bisa menyembuhkan atau setidaknya mengurangi penyakit suka menunda ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
