Mohon tunggu...
Rahmah LailiDewi
Rahmah LailiDewi Mohon Tunggu... Auditor - mahasiswarajin

makasih sudah mau membaca artikel saya. semoga bermanfaat aamiin......

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bagaimana Kata Menuturkan Rasa, Rintik Sedu

5 Januari 2020   23:51 Diperbarui: 5 Januari 2020   23:54 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tulisan memang mampu memberikan pengaruh besar hingga mampu mengubah pemikiran seseorang sekaligus memberi inspirasi. Suar memutuskan untuk memperjuangkan mimpinya menjadi sineas yang sukses. Ditemani oleh dua orang sahabatnya, Fajar dan Eli, dia mencoba membuat sebuah karya berupa film dokumenter mengenai Dampak Pembangunan Pabrik Semen untuk ekosistem, di dekat kampung dia tinggal. Film itu diberi judul Ekonomi Membunuh Ekosistem dan dilombakan secara nasional, namun film ini belum dinyatakan lolos menjadi juara.

Kegagalan Suar dalam menggarap filmnya tersebut membuat Suar merasa down, dia merasa bahwa bidangnya bukan sebagai seorang sineas. Kemudian dia mengambil buku sampul merah dan membacanya, berharap ada satu kalimat yang mampu memotivasinya kembali. Suatu ketika Suar menemukan kalimat yang bertuliskan "Karena penolakan adalah salah satu bagian dari perjuangan, berusahalah lebih gigih, dan berjuanglah lebih kuat. Jangan jadikan sebuah penolakan alasan untukmu menyerah", tentunya kalimat tersebut menjadi obat bagi Suar. 

Walaupun Suar gagal dalam lomba film pendek tersebut, dia tidak ingin karyanya sia-sia. Kemudian dia mengunggah film pendeknya tersebut di sosial media. Tidak disangka, film pendeknya mendapat ribuan respon positif dari masyarakat sosial media. Ada pula reaksi negatif dari beberapa masyarakat yang berpikir bahwa Suar mencoba memojokkan pemerintah. Namun bagaimana lagi? Dunia maya memanglah sangat keras, banyak sekali orang yang memiliki presepsi yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat Suar merasa stress, kemudian dia kembali pada obatnya yakni Catatan Juang. 

Buku bersampul merah, dengan judul Catatan Juang ini memiliki alur cerita yang sangat unik. Alurnya yang menggambarkan kejadian yang pasti di alami oleh semua manusia. Isu yang diangkat pun sangat beragam, mulai dari lingkungan, sosial, politik, impian, dan cinta. Kemudian dikemas dengan sangat rapi dalam satu buku yang mampu membius pembacanya sekaligus memotivasi. Tidak heran apabila buku ini menjadi buku best seller waktu itu. Buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan, isisnya yang positif dapat memberi pengaruh positif pula bagi pembacanya.

sumber gambar: pinterest oleh athia_aura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun