Beberapa tulisan memang mampu memberikan pengaruh besar hingga mampu mengubah pemikiran seseorang sekaligus memberi inspirasi. Suar memutuskan untuk memperjuangkan mimpinya menjadi sineas yang sukses. Ditemani oleh dua orang sahabatnya, Fajar dan Eli, dia mencoba membuat sebuah karya berupa film dokumenter mengenai Dampak Pembangunan Pabrik Semen untuk ekosistem, di dekat kampung dia tinggal. Film itu diberi judul Ekonomi Membunuh Ekosistem dan dilombakan secara nasional, namun film ini belum dinyatakan lolos menjadi juara.
Kegagalan Suar dalam menggarap filmnya tersebut membuat Suar merasa down, dia merasa bahwa bidangnya bukan sebagai seorang sineas. Kemudian dia mengambil buku sampul merah dan membacanya, berharap ada satu kalimat yang mampu memotivasinya kembali. Suatu ketika Suar menemukan kalimat yang bertuliskan "Karena penolakan adalah salah satu bagian dari perjuangan, berusahalah lebih gigih, dan berjuanglah lebih kuat. Jangan jadikan sebuah penolakan alasan untukmu menyerah", tentunya kalimat tersebut menjadi obat bagi Suar.Â
Walaupun Suar gagal dalam lomba film pendek tersebut, dia tidak ingin karyanya sia-sia. Kemudian dia mengunggah film pendeknya tersebut di sosial media. Tidak disangka, film pendeknya mendapat ribuan respon positif dari masyarakat sosial media. Ada pula reaksi negatif dari beberapa masyarakat yang berpikir bahwa Suar mencoba memojokkan pemerintah. Namun bagaimana lagi? Dunia maya memanglah sangat keras, banyak sekali orang yang memiliki presepsi yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat Suar merasa stress, kemudian dia kembali pada obatnya yakni Catatan Juang.Â
Buku bersampul merah, dengan judul Catatan Juang ini memiliki alur cerita yang sangat unik. Alurnya yang menggambarkan kejadian yang pasti di alami oleh semua manusia. Isu yang diangkat pun sangat beragam, mulai dari lingkungan, sosial, politik, impian, dan cinta. Kemudian dikemas dengan sangat rapi dalam satu buku yang mampu membius pembacanya sekaligus memotivasi. Tidak heran apabila buku ini menjadi buku best seller waktu itu. Buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan, isisnya yang positif dapat memberi pengaruh positif pula bagi pembacanya.
sumber gambar: pinterest oleh athia_aura
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H