Periksa jaringan internet, karena ada beberapa lokasi TPS yang kesulitan mengakses internet. Dan inipun terjadi di TPS saya, bukan karena akses internetnya yang susah akan tetapi berulang kali memasukan foto c-hasil tidak bisa dan cukup lama.Â
Sehingga diputuskan untuk foto seluruh c-hasil agar seluruh logistik bisa dibereskan untuk dikembalikan ke Balai Desa. Yang selanjutnya dikonsultasikan dengan PPS.
Erornya Sirekap, bisa jadi karena servernya sibuk atau bahkan down karena diakses oleh seluruh KPPS yang ada di Indonesia di waktu yang bersamaan. Hal ini pun harus diantisipasi agar tidak jadi keterlambatan dalam pengisian Sirekap.Â
Di sini pentingnya bimtek dan simulasi penggunaan Sirekap untuk mengetahui kemampuan KPPS dalam penggunaan aplikasi Sirekap.
Jangan sampai nantinya KPPS menjadi kambing hitam atau disalahkan atas penggunaan Sirekap yang tidak berjalan dengan baik. Sudah lelah pikiran dan tenaga bahkan sampai ada petugas KPPS yang berguguran, jangan lagi disalahkan karena Sirekap.
Aplikasi tersebut perlu dievaluasi kembali agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Tidak lagi ada salah input angka ataupun data dalam Sirekap. KPPS yang berada di garda terdepan dalam pemungutan dan penghitungan suara sudah melakukan tugasnya dengan optimal.
Jika memang aplikasi tersebut ingin digunakan kembali pada Pemilu mendatang maka perlu diperbaiki dan dipermudah penggunaannya. Evaluasi setiap detailnya dan perbaiki apabila masih ada kekurangan. Sehingga kelak ketika Sirekap ini digunakan kembali sudah bisa diaplikasikan dengan mudah tanpa menyulitkan petugas yang mengelola Sirekap.
Sebetulnya, aplikasi ini dapat memudahkan semua orang mengakses hasil penghitungan suara. Masyarakat bisa langsung melihat angka yang diperoleh berdasarkan c-hasil yang ada dalam bentuk dokumen digital dalam Sirekap.Â
Nah, kalau menurut kalian aplikasi Sirekap gimana perlu diperbaiki atau harus diganti lagi? Semoga rekap penghitungan suara bisa terselesaikan dengan baik. (Lilian Kiki Triwulan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H