Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Antara Sirekap, Gadget, dan Petugas KPPS, Bagaimana Hubungannya?

23 Februari 2024   11:25 Diperbarui: 24 Februari 2024   07:06 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 tingkat kecamatan/Foto: Dokumentasi Pribadi

Masih tentang Pemilu 2024, yang masih menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Rekap hasil penghitungan suara masih terus berlangsung setelah pemungutan suara yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024 lalu. 

Adapun aplikasi yang digunakan untuk merekap hasil penghitungan suara dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Tidak hanya itu penghitungan manual juga masih dilakukan pada setiap tingkatan.

Sirekap atau Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik merupakan aplikasi yang digunakan oleh KPU untuk menghitung jumlah suara masuk pada Pemilu 2024, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden. 

Rekap penghitungan suara melalui Sirekap dilakukan pertama kali oleh anggota KPPS. Rekap dilakukan setelah C-hasil selesai dan siap untuk dipublikasikan.

Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 66 Tahun 2024, Sirekap adalah sebuah perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan proses hasil penghitungan suara serta alat bantu dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu.

Untuk menggunakan Sirekap ini tentunya dibutuhkan gadget atau gawai dan juga koneksi internet demi memudahkan proses inputnya. Lantas apa hubungannya antara gadget, sirekap dengan petugas KPPS?

Proses input di Sirekap/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Proses input di Sirekap/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Sirekap ini ternyata semakin menghangat dengan banyaknya konten yang menampilkan hasil C1 yang ada di Sirekap dengan input data yang ada. Ada beberapa yang tidak sesuai antara angka yang dimasukan dengan foto c-hasil di Sirekap. Beberapa media pun mulai menyoroti Sirekap ini.

Hasil berbagi informasi dengan rekan di kecamatan memang ada beberapa keluhan tentang sirekap dan pengaplikasiannya. Untuk bisa mengakses dan menggunakan Sirekap tentunya harus diinformasikan bagaimana pengoperasionalannya dan cara inputnya. Dan yang tidak kalah penting hasil foto c1 jelas dan terbaca.

Apakah Sirekap sudah siap untuk digunakan? Apakah aplikasi tersebut sudah melalui poses uji coba? Lalu, apakah ada pembekalan khusus kepada KPPS terkait pengoperasian Sirekap? Terkait dengan gadet, apakah perlu gawai khusus untuk mengakses Sirekap?

Saat saya berada di TPS bekerja sama dengan petugas KPPS, setelah seluruh proses penghitungan suara selesai, ada satu petugas KPPS yang ditugasi untuk mengakses Sirekap. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi petugas KPPS tersebut saat akan menginput data ke Sirekap.

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 tingkat Kecamatan Bukateja/Foto: Dokumentasi Pribadi
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 tingkat Kecamatan Bukateja/Foto: Dokumentasi Pribadi

Beberapa kali setelah difoto tidak bisa langsung masuk di Sirekap. Ketika c-hasil difoto dan masuk ke galeri tidak bisa diinput ke dalam Sirekap. Sehingga ini pun menjadi kendala yang dialami oleh KPPS untuk mengejar terselesainya proses penghitungan suara.

Hasil foto c-hasil ternyata juga berpengaruh di aplikasi Sirekap. Beberapa foto blur, tidak jelas angka yang tertera sehingga menyulitkan pada saat proses perekapan di jenjang berikutnya. 

Apalagi C-hasil ini selesai diproses pada malam hari, tentunya dibutuhkan penerangan lebih dan pengambilan foto yang tepat untuk mendokumentasikan C-hasil.

Tidak hanya KPPS saja yang mendokumentasikan C-hasil, PTPS pun ikut mendokumentasikannya. Dengan gawai yang 'kentang' pasti paham kan hasilnya, yaps berharap bisa tetap terbaca. 

Ternyata gawai memang berpengaruh pada saat pengambilan c-hasil. Bahkan di beberapa konten TikTok ataupun Instagram Reels dan Facebook ada anggota KPPS atau bahkan Pengawas TPS yang harus manjat ke kursi demi mendapatkan foto c-hasil yang jelas.

Jadi memang posisi pengambilan foto c-hasil cukup penting ya. Dan yang harus menjadi perhatian adalah fokusnya, jangan sampai blur bahkan tidak terbaca datanya. Karena c-hasil ini diakses oleh masyarakat luas dan memudahkan untuk proses perekapan di tahap selanjutnya. 

So, bukan cuma foto selfienya yang bagus-bagus tapi foto c-hasil nya juga harus diperhatikan agar hasilnya bagus juga serta terbaca data yang ada.

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 tingkat Kecamatan Bukateja/Foto: Dokumentasi Pribadi
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 tingkat Kecamatan Bukateja/Foto: Dokumentasi Pribadi

Lalu, bagaimana jika Sirekap berulang kali eror? 

Periksa jaringan internet, karena ada beberapa lokasi TPS yang kesulitan mengakses internet. Dan inipun terjadi di TPS saya, bukan karena akses internetnya yang susah akan tetapi berulang kali memasukan foto c-hasil tidak bisa dan cukup lama. 

Sehingga diputuskan untuk foto seluruh c-hasil agar seluruh logistik bisa dibereskan untuk dikembalikan ke Balai Desa. Yang selanjutnya dikonsultasikan dengan PPS.

Erornya Sirekap, bisa jadi karena servernya sibuk atau bahkan down karena diakses oleh seluruh KPPS yang ada di Indonesia di waktu yang bersamaan. Hal ini pun harus diantisipasi agar tidak jadi keterlambatan dalam pengisian Sirekap. 

Di sini pentingnya bimtek dan simulasi penggunaan Sirekap untuk mengetahui kemampuan KPPS dalam penggunaan aplikasi Sirekap.

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 tingkat kecamatan/Foto: Dokumentasi Pribadi
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 tingkat kecamatan/Foto: Dokumentasi Pribadi

Jangan sampai nantinya KPPS menjadi kambing hitam atau disalahkan atas penggunaan Sirekap yang tidak berjalan dengan baik. Sudah lelah pikiran dan tenaga bahkan sampai ada petugas KPPS yang berguguran, jangan lagi disalahkan karena Sirekap.

Aplikasi tersebut perlu dievaluasi kembali agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Tidak lagi ada salah input angka ataupun data dalam Sirekap. KPPS yang berada di garda terdepan dalam pemungutan dan penghitungan suara sudah melakukan tugasnya dengan optimal.

Jika memang aplikasi tersebut ingin digunakan kembali pada Pemilu mendatang maka perlu diperbaiki dan dipermudah penggunaannya. Evaluasi setiap detailnya dan perbaiki apabila masih ada kekurangan. Sehingga kelak ketika Sirekap ini digunakan kembali sudah bisa diaplikasikan dengan mudah tanpa menyulitkan petugas yang mengelola Sirekap.

Sebetulnya, aplikasi ini dapat memudahkan semua orang mengakses hasil penghitungan suara. Masyarakat bisa langsung melihat angka yang diperoleh berdasarkan c-hasil yang ada dalam bentuk dokumen digital dalam Sirekap. 

Nah, kalau menurut kalian aplikasi Sirekap gimana perlu diperbaiki atau harus diganti lagi? Semoga rekap penghitungan suara bisa terselesaikan dengan baik. (Lilian Kiki Triwulan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun