Sosok Sarkem dihadirkan dalam 'Tapa Pendhem' dengan perannya yang cerewet, genit, peduli dengan sahabatnya 'Sri' dan menaruh hati pada sosok lelaki yang bernama Wlingi. Menjadi Sarkem bukanlah hal yang mudah apalagi harus menjadi seseorang yang cerewet dan genit.
Butuh latihan ekstra untuk benar-benar bisa masuk dalam karakter Sarkem yang diinginkan oleh penulis naskah. Sarkem ini juga bukan pemeran utama dalam 'Tapa Pendhem', Sarkem hanyalah pemeran pendukung untuk menjadikan karya yang akan ditampilkan lebih hidup dan kekinian.
Lebih dari 10 kali proses latihan untuk menemukan karakter Sarkem yang diinginkan. Tata panggung yang harus dikuasai dan juga gerak gerik Sarkem sesuai dengan karakternya yang centil dan genit.
Awalnya ragu, hingga akhirnya memberanikan diri untuk menyesuaikan karakter yang diharapkan, apalagi ekspresi yang harus dikeluarkan pun harus maksimal agar tidak mengecewakan. Belum lagi ditambah dengan gerakan penunjang dialog untuk lebih menghidupkan suasana. Butuh mental dan rasa percaya diri yang luar biasa agar tidak setengah-setengah dalam menampilkan.
Dinamika proses latihan pun terjadi namun ternyata semua bisa dihadapi karena tidak mungkin ditunda lagi. Bahkan sempat memunculkan opsi menyesuaikan naskah dengan pemain yang ada tapi ternyata tidak jadi karena semangat yang luar biasa dari para pemain.
Mereka yang berasal dari pelajar, mahasiswa, pegawai, guru hingga kepala sekolah ternyata bisa dipadu-padankan pemikirannya. Waktu untuk proses latihan pun menyesuaikan dengan kondisi semuanya hingga akhirnya berlatih hingga larut malam pun menjadi hal yang biasa.
Sampailah pada penghujung latihan dan persiapan untuk pementasan dimana proses latihan yang telah dijalankan diaplikasikan. Pendamping kelompok yang luar biasa sebut saja Mas Gustav, Mas Lupus dan Mas Gilang yang dengan sabar membimbing hingga pementasan.
Hari itu 1 Desember 2020, gladi pementasan pun dilaksanakan namun sayang hujan besar dan membuat panggung Misbar Purbalingga basah dan tergenang. Proses gladi pun tidak maksimal karena hujan tak kunjung henti hingga proses gladi selesai.
Ada ketakutan bagaimana nanti ketika hari pementasan tiba hujan besar yang tak kunjung berhenti. Akankah ditunda atau justru tetap dilaksanakan. Dan apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan pun terjadi, hujan mengguyur Kota Purbalingga dari sore hingga tengah malam.