Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sambal, Pedasnya Menggoda tapi Menyiksa

16 Juni 2020   12:59 Diperbarui: 18 Juni 2020   13:10 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal terasi by me/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Kepulan nasi hangat, ikan yang baru selesai digoreng, tahu dan tempe goreng dan lalaban mentimun juga daun kemangi yang  sudah tersedia di atas meja rupanya menjadi salah satu kenikmatan yang luar biasa. Apalagi dengan sambal dan kerupuk sebagai pelengkapnya, makan pun menjadi lahap dan berselera.

Sambal, siapa orang yang tidak mengenalnya. Hidangan yang satu ini bahkan sudah dikenal sampai ke pelosok-pelosok negeri dengan cita rasa pedasnya yang bikin nagih. Beraneka ragam jenis sambal dari yang pedasnya biasa saja sampai luar biasa pedasnya.

Penggemarnya jangan ditanya, tanpa sambal rasa makanan akan terasa hambar. Bahkan rasa sambal pun akan berpengaruh terhadap rasa makanan yang dimakan.

Sambal diyakini mampu menambah selera makan dan bikin ketagihan. Apalagi olahan sambal yang rasa pedas dan gurihnya pas sesuai selera yang diidamkan tentu akan begitu menggoda lidah.

Mulai dari sambal bawang, sambal korek, sambal terasi, sambal tomat, sambal matah, sambal mangga muda, dan sambal-sambal lainnya yang rasanya beragam. Soal pedas tentu sesuai dengan selera.

Pedasnya Sambal Tampak Menggoda

Tidak sedikit sambal yang pedasnya tidak karuan, menggoda lidah untuk cepat memakan. Untuk menikmatinya tentu sambal tidak dimakan langsung begitu saja tetapi ada pelengkapnya. Memakan sambal dengan nasih hangat pun sebetulnya sudah nikmat apalagi ditambah dengan ayam goreng, tempe goreng  atau ikan asin.

Lebih nikmat lagi ketika dicoel dengan aneka lalaban dari yang mentah tanpa dimasak sampai yang dikukus terlebih dahulu. Rasa sambal akan lebih menggoda apalagi dengan campuran cabai dan kawan-kawannya bawang, terasi, tomat dan lainnya.

Cabai yang digunakan untuk membuat sambal pun tidak ada aturan baku apalagi aturan khusus. Semua sesuai selera, ada yang menggunakan cabai merah besar yang tidak terlalu pedas, atau cabe hijau, atau dengan cabai rawit hijau, atau kalau kurang pedas bisa menggunakan cabai rawit merah yang pedasnya menggoda.

Apalagi harga cabai yang saat ini sedang turun, tidak ada alasan untuk tidak menikmati santapan makanan tanpa sambal. Untuk mendapatkan sensasi pedas yang luas biasa tentu dibutuhkan cabai yang tidak sedikit.

Makan Sambal Sewajarnya

Menggoda memang kalau sudah berbicara soal sambal. Rasanya ingin segera makan dan mencicipinya. Tapi? tapi lebih baik memakan sambal sewajarnya jangan terlalu berlebihan karena akan berdampak pada lambung dan pencernaan kita.

Seperti halnya pengalaman pribadi saya yang suka sekali dengan sambal, setiap makanan harus ada sambal sebagai pelengkapnya. Tentunya sambalnya harus pedas dan gurih, kalau tidak pedas sama saja bukan sambal.

Apalagi kalau makan bakso, mie ayam atau soto kalau gak pedas itu gak akan ada rasanya. Ada rasa yang hilang kalau gak pake sambal, apalagi kalau sambalnya tidak terasa pedasnya, bisa-bisa satu mangkuk kecil sambal yang disediakan abang bakso habis.

Sambal itu memang menggoda, apalagi yang pedasnya luar biasa. Namun, harus hati-hati juga dan jangan berlebihan ketika menikmatinya. Jangan sampai kalap apalagi sampai habis satu ciri sambal.

Konsumsi Sambal Berlebihan Berdampak pada Kesehatan Tubuh

Karena jika berlebihan akan berakibat fatal bagi lambung dan masalah pencernaan. Saat makan mungkin memang tidak akan terasa hanya pedas di mulut saja tetapi setelahnya pasti meronta-ronta.

Selang beberapa waktu kemudian, rasa panas di perut akan terasa setelah beberapa jam akan muncul rasa mules dan ingin ke belakang. Tapi nyatanya, ini tidak membuat kita jadi berhenti untuk menikmati sensasi pedas dari sambal.

Semakin dihindari semakin ingin memakannya lagi, karena ada yang kurang ketika makan tanpa ada sambal. Ada juga yang kapok tidak mau makan sambal lagi karena pedasnya yang gak ketulungan dan perut mulas gak karuan sampai beberapa hari.

Tidak hanya itu, pernah beberapa kali saya pribadi sampai harus istirahat total karena kebiasaan makan pedas yang tidak bisa ditinggalkan. Setelah demam, batuk dan lemas yang tak kunjung mereda dan semakin parah akhirnya memberanikan diri ke dokter.

Jawabannya sama seperti sebelum-sebelumnya karena kebanyakan makan sambal atau pedas, makan-makanan yang asam dan minum es. Menyiksa? betul begitu menyiksa terhitung 6 hari kondisi baru bisa pulih kembali.

Setelah diingat-ingat memang sebelumnya makan bakso dengan rasa sambalnya yang pedas gak karuan ditambah es jeruk yang segarnya sampai ke pangkal tenggorok ketika rasa pedas terasa. Besoknya makan mie ayam yang tidak tanggung-tanggung pedasnya.

Alhasil tubuh pun meronta, alarm tubuh menangkap sinyal kurang baik dari kondisi tubuh efek makan-makanan yang pedas dan minum es. Sungguh menyiksa memang, sampai akhirnya yang disarankan oleh dokter.

"Jangan makan-makanan yang pedas lagi, jangan makan yang asam-asam, jangan minum es dulu untuk sementara waktu kalau bisa dihindari," saran dokter saat itu ketika memeriksa saya sembari memberikan obat jalan.

Hindari Makan Pedas Bersamaan dengan Minum Es

Nyatanya pasca sembuh dari radang tenggorok yang menyiksa dan kebiasaan makan pedas yang tidak bisa ditinggalkan. Mulailah untuk tidak makan-makanan yang pedas, minum pun lebih memilih air putih hangat atau teh tawar panas.

Tetapi hal itu nyatanya tidak berlangsung lama, karena sensasi pedas rasa sambal yang menggoda tidak bisa dihilangkan begitu saja. Apalagi ketika memakan bakso tanpa sambal rasanya asli tidak seenak menggunakan sambal.

Kemudian mencobalah saat itu makan sambal sedikit-sedikit terus seperti itu, hingga akhirnya diajaklah ke suatu tempat makan yang menawarkan sambal ijo dari cabai rawit hijau yang menggugah selera. Menggoda, sangat menggoda. Tidak enak memang kalau makan tanpa sambal seperti ada yang kurang.

Dari sini saya mulai membiasakan untuk meminum air hangat ketika makan-makanan yang pedas. Sehingga tenggorokan dan lambung tidak begitu bergejolak, meskipun selang beberapa jam rasa mules itu pasti akan muncul juga. Tetapi tidak masalah karena pencernaan menjadi lancar. (Lilian Kiki Triwulan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun