Setelah diingat-ingat memang sebelumnya makan bakso dengan rasa sambalnya yang pedas gak karuan ditambah es jeruk yang segarnya sampai ke pangkal tenggorok ketika rasa pedas terasa. Besoknya makan mie ayam yang tidak tanggung-tanggung pedasnya.
Alhasil tubuh pun meronta, alarm tubuh menangkap sinyal kurang baik dari kondisi tubuh efek makan-makanan yang pedas dan minum es. Sungguh menyiksa memang, sampai akhirnya yang disarankan oleh dokter.
"Jangan makan-makanan yang pedas lagi, jangan makan yang asam-asam, jangan minum es dulu untuk sementara waktu kalau bisa dihindari," saran dokter saat itu ketika memeriksa saya sembari memberikan obat jalan.
Hindari Makan Pedas Bersamaan dengan Minum Es
Nyatanya pasca sembuh dari radang tenggorok yang menyiksa dan kebiasaan makan pedas yang tidak bisa ditinggalkan. Mulailah untuk tidak makan-makanan yang pedas, minum pun lebih memilih air putih hangat atau teh tawar panas.
Tetapi hal itu nyatanya tidak berlangsung lama, karena sensasi pedas rasa sambal yang menggoda tidak bisa dihilangkan begitu saja. Apalagi ketika memakan bakso tanpa sambal rasanya asli tidak seenak menggunakan sambal.
Kemudian mencobalah saat itu makan sambal sedikit-sedikit terus seperti itu, hingga akhirnya diajaklah ke suatu tempat makan yang menawarkan sambal ijo dari cabai rawit hijau yang menggugah selera. Menggoda, sangat menggoda. Tidak enak memang kalau makan tanpa sambal seperti ada yang kurang.
Dari sini saya mulai membiasakan untuk meminum air hangat ketika makan-makanan yang pedas. Sehingga tenggorokan dan lambung tidak begitu bergejolak, meskipun selang beberapa jam rasa mules itu pasti akan muncul juga. Tetapi tidak masalah karena pencernaan menjadi lancar. (Lilian Kiki Triwulan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H