Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Si Dulang, "Surga" Para Pemancing

13 Juni 2020   12:39 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:36 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Si Dulang dan tampak pemancing di seberang/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Jauh dari pusat kota Purbalingga, menelusuri jalur-jalur pedesaan hingga sampailah ke suatu desa yakni Desa Tumanggal, yang berada di Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Melintasi jalan desa yang sempit dan beraspal dengan masuk ke dalam melewati jalan yang berliku dengan tanjakan dan turunan yang tajam.

Hingga sampailah pada suatu pertigaan dengan penunjuk arah Si Dulang. Laju motor terus mengikuti penunjuk arah yang ada.

Lurus mengikuti jalan yang ada dengan turunan yang cukup terjal. Meskipun berada jauh dari pusat kota di kanan kiri jalan bisa terlihat rumah-rumah warga yang berjejer, pohon bambu yang masih banyak menggerombol dan pemandangan desa lainnya yang tak kalah menarik.

Hingga sampailah pada sebuah gapura yang bertuliskan Sari Land dengan loket pembayaran yang sudah tak terawat. Sari Land nama tersebut diambil dari nama dusun setempat yakni Dusun Pagersari, Desa Tumanggal.

Pemandangan yang Menawan dan Air yang Melimpah

Kondisi Si Dulang dan tampak pemancing di seberang/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Kondisi Si Dulang dan tampak pemancing di seberang/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Jauh mata melihat nampak danau yang luas membentang dengan pulau kecil di tengahnya. Gazebo-gazebo berdiri kokoh berada di pinggiran danau yang sepi tanpa pengunjung.

Bebek-bebek air yang sudah nampak kusam tak terawat dan tak lagi terpakai seperti awal dibukanya Sari Land sebagai tempat wisata desa. Namun warga sekitar lebih suka menyebutnya dengan Si Dulang apalagi dengan air yang melimpah di sana.

Meskipun Si Dulang tidak lagi rama dengan pengunjung wisatanya, namun Si Dulang tetap ramai dan diminati masyarakat. Tidak sedikit anak-anak yang juga bermain di sana untuk mengusir kejenuhannya saat harus berada di rumah aja karena pandemi covid-19 yang saat ini tengah melanda.

Si Dulang, dengan danau yang membentang dan pemandangannya yang mempesona menjadi surga tersendiri terutama bagi para pemancing. Meskipun tempat tersebut sudah sepi wisatawan, masyarakat memanfaatkannya sebagai tempat untuk memancing.

Jadi Tempat Memancing

Mereka yang membawa alat pancing sekaligus umpannya duduk di pinggiran danau. Terutama pada siang menjelang sore hari banyak orang yang menyempatkan waktu luangnya untuk memancing.

Bahkan anak-anak pun tidak mau kalah dengan orang dewasa, mereka pun ikut memasang pancing dan mencari tempat yang dianggapnya banyak ikan. Mereka dengan sabar menunggu, jika tak kunjung mendapat ikan mereka segera berpindah tempat dan mencoba peruntungan kembali.

Alat pancing yang digunakan pun beragam dari yang biasa dengan cacing sebagai umpan atau yang menggunakan kodok kecil palsu untuk mengelabui ikan. Panas terik tidak begitu dirasa bagi mereka, apalagi dengan pemandangan yang memukau.

Jika lelah mereka duduk di gazebo yang ada di bawah pohon waru yang rindang. Tanah lapang yang luas menjadi lalu lalang pemancing yang datang atau petani yang mencari rumput di ladang.

Dekat dengan Sungai Gintung

Si Dulang dekat dengan area persawahan dan Sungai Gintung yang tidak jauh dari danau. Kebun-kebun milik warga juga tumbuh dengan subur.

Ada saja warga yang pergi meladang memetik sayur atau hasil kebun lainnya untuk di bawa pulang. Jembatan bambu yang menghubungkan tanah lapang dengan area persawahan dibuat sekuat mungkin agar tidak membahayakan mereka yang menyebrang.

Si Dulang yang dulu menjadi wisata bagi keluarga, kebanggaan warga Tumanggal harus terbengkalai begitu saja. Jauhnya Si Dulang dari pusat kota dan minimnya promosi wisata menjadi tempat ini tidak begitu ramai dikenal orang.

Minim Promosi Wisata

Padahal, ketika wisata ini dikelola dengan baik dan dipromosikan melalui berbagai media tentu akan membuat orang tertarik untuk datang. Apalagi Si Dulang memiliki pesona alam yang mampu memikat orang yang datang.

Belum lagi ketika bisa menaiki bebek air atau getek (perahu bambu, red) mengayuh berkeliling danau pasti akan terasa lebih menyenangkan. Setelah puas berkeliling, tidak ada salahnya duduk santai di gazebo yang tersedia.

Namun, karena tidak lagi terawat gazebo yang ada dimanfaatkan bagi pemancing untuk beristirahat. Apalagi ketika ikan yang dinanti  tak kunjung memakan umpan yang dipasang.

Jenis ikan yang ada di Si Dulang memang tidak banyak salah satunya ikan gabus atau lele yang ada. Tetapi, hal itu tidak menjadi masalah bagi mereka para pemancing.

Memancing Mengurangi Kebosanan, Melatih Kesabaran

Menurut mereka memancing bisa mengurangi kebosanan yang ada. Memancing juga bisa melatih kesabaran dan mengontrol emosi karena ikan yang tak kunjung datang dan lama tak mendapatkan ikan.

Bagi mereka yang beruntung dan umpannya disambar ikan maka pulang tanpa tangan kosong. Tidak sedikit anak-anak yang justru beruntung mendapat banyak ikan dibandingkan para orang dewasa. (Lilian Kiki Triwulan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun